Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur, dalam sepuluh tahun terakhir telah mengalami transformasi ekonomi yang signifikan. Didorong oleh sektor pertambangan, industri pengolahan, konstruksi dan transportasi, telah membawa dampak mendalam pada berbagai aspek kehidupan kota ini, termasuk bisnis dan industri, serta dinamika penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang pesat menarik minat urbanisasi dari daerah sekitar dan luar pulau untuk masuk ke kota samarinda yang pada akhirnya akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penduduk kota samarinda, mulai dari peningkatan lapangan kerja, pola urbanisasi dan migrasi, serta dampaknya pada infrastruktur, layanan publik, dan tantangan sosial-ekonomi yang muncul.
Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduk dan ekonomi terus berkembang, ketika jumlah penduduk tinggi maka PDRB Kota Samarinda juga tinggi begitu juga sebaliknya ketika tahun 2020 jumlah penduduk mengalami penurunan dan pada saat yang sama PDRB Kota Samarinda juga menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan penduduk memiliki keterikatan yang cukup erat dan mempengaruhi satu sama lain.Â
Lantas bagaimana pertumbuhan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan penduduk di kota samarinda? Â hal ini tentunya berkaitan dengan beberapa faktor seperti :
Peningkatan Lapangan Kerja
Pada tahun 2013 hingga 2023 PDRB Kota Samarinda menunjukkan tren pertumbuhan yang relatif stabil dengan beberapa sektor yang berkontribusi besar terhadap PDRB seperti pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan serta konstruksi. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang setiap tahunnya memberikan kontribusi besar terhadap tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta menciptakan peluang-peluang baru bagi berkembangnya aktivitas ekonomi masyarakat lokal
 Urbanisasi dan Migrasi
Pertumbuhan ekonomi kota Samarinda yang terus berkembang memberikan dampak pada semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia hal tersebut menjadi daya tarik bagi penduduk sekitar maupun luar pulau untuk melakukan urbanisasi ke kota Samarinda. Fenomena urbanisasi ini telah mengakibatkan peningkatan populasi kota Samarinda secara signifikan dalam 10 tahun terakhir. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Samarinda periode 2010-2020 mencapai sebesar 1,26 persen per tahun.
Tekanan pada Infrastruktur dan Layanan Publik
Pertumbuhan penduduk kota Samarinda yang meningkat  pesat memberikan tekanan pada infrastruktur dan layanan publik kota. Dimana semakin meningkatnya jumlah penduduk maka permintaan akan lahan untuk menyediakan tempat tinggal juga meningkat sehingga mengurangi ketersediaan ruang terbuka hijau. Memberikan tekanan bagi pemerintah untuk menyediakan sistem transportasi yang efisien, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai serta beragam infrastruktur penunjang lainnya untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk