Disiplin adalah sesuatu hal yang menyangkutperasaan nyaman dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Setelah cinta,tidak ada hal lain yang bisa diberikan oleh orangtua kepada anaknya kecualidisiplin, tetapi disiplin disini bukan seperti disiplin yang sering kitadengar. Pendekatan disiplin disini adalah cinta-tegas, dimana orangtuamelakukan disiplin kepada anak dengan dasar rasa cinta. Contoh penerapandisiplin cinta-tegas adalah seperti '' Aku sayang padamu, itulah sebabnya akutak membiarkan sikapmu seperti itu ''. Orangtua seperti inilah yangmemadupadankan antara sikap tegas dengan rasa cinta, dan orangtua sepertiinilah yang tak pernah memukul, tak pernah melukai, tak pernah menyalahkantetapi mereka para orangtua tetap bersikap tegas.Â
Orangtua pasti menginginkan anak memilikisikap disiplin, walaupun begitu sebagai orangtua menerapkan disiplin bukansekedar demi kepentingan orangtua, bukan juga demi terciptanya suasana yangjelas dan teratur. Tujuan sesungguhnya menerapkan disiplin pada anak adalahuntuk melatih mereka agar kelak mampu bersikap baik serta mampu menghadapiapapun yang terjadi dalam hidup. Orangtua yang tidak tegas dalam menetapkanbatas batas akan mendapati anak anaknya memiliki perilaku yang semakin takterkendali.Â
Batas atauaturan yang tidak konsisten dapat mengakibatkan orangtua dan anak akanbertengkar di setiap harinya dan tidak ada satu orangpun yang menyukai dikondisi seperti itu. Begitupun sebaliknya, apabila orangtua memiliki cara yangtepat untuk mendisiplinkan anak maka dalam kehidupan akan diwarnai rasa bahagia.Seseorang yang tanpa memiliki kemampuan berdisiplin dan orangtua nya membiarkanmereka hidup dengan keinginan mereka sendiri, maka dalam kehidupan di masadepan biasanya tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak bahagia, lebih seringmenganggur, tak berumah tangga, kesepian, mudah tersinggung, dan marah, bahkanmungkin akan merasakan hukuman penjara. Sebaliknya apabila orangtua mengajarkananak untuk bisa mengontrol diri sendiri dengan baik, maka dimasa depan anaktersebut mampu menempatkan diri sendiri dalam menghadapi kehidupan nyata sehinggaanak tersebut tidak mudah terlibat dalam suatu masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H