Hei, Hai! Akhirnya aku menulis lagi tentangmu.
Harusnya kamu bukan lagi topik tulisanku setelah aku berhenti mencintaimu.
Tapi, entahlah, aku tidak yakin.
Entah cintaku atau egoku yang sudah kandas terhadapmu, tapi yang kutau, aku masih peduli.
Mm .. Oh iya, aku baru saja melihat foto terakhir yang kamu bagikan di akun sosial media mu dan, aku mau bilang . . .
Jangan tidur larut malam lagi. Jaga kesehatanmu, itu penting.
Sebab di foto itu, kantung matamu semakin terlihat jelas. Meskipun begitu, aku masih mengagumimu. Jadi, ini bukan kekhawatiranku akan tampilanmu, tapi lebih pada kesehatanmu.
Hei, kamu boleh bilang pada puanmu, bahwa kamu harus tidur lebih cepat. Ya, kamu harus. Kalian punya sepanjang hari untuk saling bertukar kabar, tapi tolong, agar itu tidak mengganggu jam tidurmu.
Aneh memang, jika aku menasehatimu untuk tidak tidur larut malam, sedang aku sendiri melakukannya. Mmm, anggap saja aku lebih peduli terhadapmu ketimbang diriku sendiri.
Semoga kamu membaca ini.
Biarlah kamu peduli atau tidak, setidaknya aku  sudah mengatakan--maksudku, ketik.
Akan sangat aneh bila aku mengatakannya secara langsung mengingat kita yang sudah saling asing.
Jadi aku menulis ini.
Aku masih peduli, dan masih menyayangimu.
--
Untuk Tuan yang sudah berpuan,
"Tidurlah lebih cepat. Aku menyayangimu,"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H