Mohon tunggu...
Della NurmaJuwita
Della NurmaJuwita Mohon Tunggu... Mahasiswa - calon pengusaha

calon pengusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budidaya Tikus Putih "Rattus Norvegicus": Peluang Bisnis Menguntungkan dengan Modal Kecil dan Perawatan Mudah

17 Juni 2021   19:18 Diperbarui: 17 Juni 2021   20:14 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini penelitian dan pengembangan kesehatan sering kali menggunakan hewan sebagai uji coba penelitian. Hewan tersebut diamati, dipelajari dan disimpulkan interaksi yang terjadi pada saat penelitian. Beberapa penelitian menggunakan tikus, kelinci ataupun primata untuk uji coba penelitian. Tikus putih merupakan salah satu hewan uji coba penelitian yang paling sering dipakai karena harga lebih murah dan memerlukan kandang kecil dibanding hewan uji coba penelitian lainnya. Selain itu, tikus putih juga banyak diminati untuk pakan peliharaan hewan predator seperti reptil atau burung pemangsa. Tikus putih merupakan alternatif dalam menekan budget pakan hewan predator bagi pecinta hewan predator karena harga tikus putih relatif lebih murah dibandingkan dengan pakan lainnya seperti ayam. Adapun hewan reptil yang biasa diberi tikus putih ialah ular, buaya, biawak, burung hantu, kura-kura dan hewan karnivora lainnya. Jadi target pasar tikus putih ialah lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan pecinta hewan predator.

Banyaknya permintaan pasar terhadap tikus putih namun penawaran tikus putih masih rendah mendorong budidaya tikus putih merupakan bisnis dengan peluang besar. Salah satu tikus putih yang paling sering digunakan ialah "Rattus norvegicus".  Budidaya tikus putih relatif mudah dan murah. Perawatan dan perkembangbiakan tikus putih relatif mudah karena tidak diperlukan perawatan khusus. Peralatan untuk melakukan budidaya tikus putih sangat sederhana sehingga dengan modal relatif kecil dapat melakukan budidaya tikus putih. Budidaya tikus putih merupakan bisnis menguntungkan karena permintaan pasar terhadap tikus putih cukup banyak dengan budidaya yang mudah dan murah.

Budidaya tikus putih dapat dikatakan murah karena menu pakan tikus putih cukup sederhana dan mudah diperoleh. Pakan tikus putih dapat berupa jagung, kacang, pur ayam, ataupun limbah remah roti kering.  Pur ayam dan remahan roti kering sangatlah murah. Banyak toko pakan hewan menjual menu-menu tersebut. Menu tersebut juga relatif murah sehingga dapat dijangkau. Selain itu, menu tersebut membuat tikus putih sehat dan puas. Pakan diberikan sebanyak 5% - 10% dari bobot badan tikus putih setiap hari. Wadah pakan tikus dapat menggunakan wadah pakan hamster ukuran besar.

Selain pakan tikus putih yang sederhana, kandang tikus putih juga  sederhana dan mudah dibuat. Kandang tikus putih dapat dibuat dari wadah nampan plastik berukuran 40cm x 30cm dengan tinggi 18cm. Nampan tersebut kemudian ditata dalam rak susun. Bagian bawah diberi sekam atau serbuk kayu sebagai alas kandang. Sedangkan bagian atas nampan ditutupi dengan kawat strimi agar tikus tidak kabur.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tikus putih yaitu kebersihan kandang, ketersediaan pakan, serta suhu kandang. Kebersihan kandang merupakan tindakan pencegah penyakit tikus putih. Jamur dan bakteri berkembang biak pada kandang kotor. Kandang kotor dapat memicu munculnya penyakit seperti penyakit borok kulit. Bau tak sedap dari kotoran tikus dapat diatasi dengan memberi minuman yang telah dicampur kunyit sebanyak 2,5% atau memberikan ransum yang telah dicampur dengan serbuk zeolit sebanyak 5%. Kandang dibersihkan setiap hari dengan dengan mengganti sekam atau serbuk kayu. Lalu pakan tikus putih diberikan setiap hari. Suhu udara di kandang tikus sebaiknya berkisar 27oC-28oC.

Calon indukan tikus putih yang baik adalah tikus putih betina berusia 2 bulan atau lebih. Satu kandang perkawinan tikus putih dapat terdiri dari empat ekor tikus putih yaitu satu ekor tikus putih jantan dan tiga ekor tikus putih betina. Masa kawin tikus putih kira-kira satu minggu dengan ketersediaan makan dan minum yang cukup. Apabila perkawinan tikus putih berhasil maka tikus putih betina hamil. Tikus putih betina yang sedang hamil dapat dipindahkan ke kandang lain. Namun perlu diingat, hindari penggunaan induk yang sudah tua berumur lebih dari 12 bulan.

Tikus putih betina yang sedang hamil diberikan perawatan yang baik serta ketersediaan pakan dan minum yang cukup.  Masa hamil pada tikus putih sekitar 3 minggu. Setiap kali melahirkan, seeekor induk tikus putih dapat melahirkan anak sekitar 6-12 ekor. Setelah melahirkan, anak-anak tikus sebaiknya bersama induknya selama 3 minggu.  Anak-anak tikus putih disapih saat berusia 1 bulan. Tikus putih dapat dijual sejak usia 1 bulan tergantung pada permintaan pasar. Umumnya lembaga pendidikan ataupun penelitian membeli tikus putih pada usia dan bobot yang sama untuk dijadikan bahan uji coba penelitian.

Referensi:

Apriandono, A et al. 2014. BISNIS TIKUS PUTIH (Mus musculus Swiss Webster) SEBAGAI UNIT USAHA KECIL MENENGAH ala MAHASISWA. Institut Pertanian Bogor.  

Intan, A A dan Khariri. (2020). Pemanfaatan Hewan Laboraturium yang Sesuai untuk Pengujian Obat dan Vaksin. Jurnal UIN Alauddin. 48-53. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun