Mohon tunggu...
Nurul Fatihaturohmah
Nurul Fatihaturohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa pendidikian guru sekolah dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal Kuda Renggong dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Pembelajaran IPS

10 Juli 2024   07:22 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuda renggong merupakan sebuah seni pertunjukan rakyat yang berasal dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Meskipun kearifan lokal ini berasal dari Sumedang, namun kuda renggong sudah melekat juga di berbagai daerah lainnya khususnya di kabupaten Bandung daerah Sapan. Karena kesenian ini mempunyai daya tarik tersendiri yang memadukan unsur tari dan kemampuan seekor kuda yang terlatih. Tentu saja dalam melatih kuda-kuda tersebut membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang cukup tinggi. 

Kesenian ini menampilkan satu sampai beberapa ekor kuda yang dilatih untuk dapat menari dan mengikuti irama musik yang mana musik ini didominasi oleh suara kendang. 

Kata renggong mempunyai arti keterampilan menari dengan gerakan gemulai. Namun dalam kesenian ini bukanlah manusia yang menjadi penari melainkan kuda-kuda tersebut dilatih sedemikian rupa agar bisa berjalan dengan ritmis, menggunakan kepala, dan menari mengikuti alunan musik. 

Kesenian ini biasanya dipertunjukkan dalam acara adat seperti sunatan. Anak yang disunat akan diarak mengelilingi desa di atas punggung kuda dengan menggunakan pakaian adat khas Sunda. Selain itu juga kuda-kuda tersebut diiringi oleh penari-penari lain dan pemusik dengan berbagai alat musik tradisional. Nilai-nilai yang tersirat dalam kesenian ini adalah adanya persatuan,  kekompakan, semangat kerja keras, dan penghargaan terhadap seni dan budaya daerah.

Kuda renggong ini merupakan bagian dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia, khususnya Masyarakat Sunda . Pembelajaran IPS dapat mengkaji tentang kuda renggong sebagai warisan budaya daerah dan bagian dari sebuah identitas budaya nasional . Dari kesenian kuda renggong bukan hanya terdapat hiburan dan daya tarik budaya, namun juga dapat diintegrasikan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. 

Yang mana tentu saja kesenian ini diminati oleh siswa di sekolah dasar dan dapat menjadi sumber belajar yang kaya dan relevan bagi siswa. Dalam kesenian ini terdapat pembelajaran mengenai budaya dan sejarah lokal. Dimana Kuda Renggong ini merupakan warisan budaya yang sudah lama dan telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang lainnya. 

Dari pertunjukan kesenian ini mencerminkan nilai-nilai tradisi dan nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat. Selain itu juga kesenian ini merupakan kesenian yang unik dan berbeda dari kesenian daerah lain. Dengan menggunakan kuda renggong sebagai sumber belajar siswa, siswa nantinya dapat belajar untuk menganalisis kesenian tersebut dan nantinya mereka akan berpikir dari mengenai kesenian ini, nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian tersebut dan bagaimana mengembangkan serta menghargai keunikan budayanya yang berkembang secara turun-temurun.  

Tentu saja hal ini membantu siswa dalam mengembangkan rasa cinta tanah air dan toleransi terhadap budaya lainnya.  Berkembangnya kearifan lokal kuda renggong ini dari masa ke masa menunjukkan bahwa kearifan lokal ini mempengaruhi perubahan sosial dan kultural masyarakat. 

Misalnya fungsi kuda renggong dari ritual menjadi sebuah hiburan di masyarakat. Tentu saja hal ini dapat dijelaskan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial mengenai proses perubahan masyarakat. Selain itu juga kuda renggong ini mempengaruhi perubahan budaya di masyarakat setempat. Hal ini relevan dengan konsep kultural penyebaran budaya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Saat ini juga kearifan lokal kuda renggong ini mengalami perubahan musik dan kostum. 

Hal ini dipengaruhi oleh gejala modernisasi dan pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan lokal. Karena pengaruh modernisasi ini juga pengembangan kearifan lokal ini sudah menggunakan media digital dan media sosial untuk menjangkau audiens. Hal ini relevan dengan pembelajaran penyebaran budaya dalam ruang lingkup lokal maupun global. 

Untuk menerapkan kearifan lokal ini dalam pembelajaran IPS, guru bisa membahasnya dalam pembelajaran mengenai budaya lokal ataupun tradisi dan sejarah daerah. Dengan membuka jendela budaya lokal dan membahas mengenai kesenian kuda renggong ini nantinya mereka akan mengetahui sejarah, filosofi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan tersebut. 

Siswa nantinya dapat memahami dan mempresentasikan identitas budaya lokalnya sendiri. Ataupun guru bisa membuat siswa untuk menyaksikan langsung kesenian kuda renggong tersebut untuk memberikan pengalaman secara langsung dan tidak mudah terlupakan. 

Siswa dapat melihat langsung bagaimana para penari dan pelatih bekerja sama dengan kuda-kuda untuk memeriahkan pertunjukan tersebut. Dengan pengalaman ini rasa cinta tanah air mereka akan meningkat dan mereka akan meningkatkan rasa memiliki mereka terhadap warisan budaya bangsa.

Kuda renggong merupakan warisan budaya yang sangat mempesona. Kearifan lokal ini bukan hanya pertunjukan kuda dalam menari, namun juga terkandung nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang patut dilestarikan. Dengan mengintegrasikan kearifan lokal kuda renggong ini dalam pembelajaran IPS, kita dapat membuka peluang untuk membangun generasi muda yang cinta budaya, cerdas, dan berwawasan luas. 

Selain itu kuda renggong ini bukan hanya tarian kuda yang indah, tetapi juga mengandung simbol persatuan, dan penghargaan terhadap seni dan budaya. Melalui pembelajaran IPS siswa dapat memahami nilai-nilai luhur tersebut dan belajar bagaimana cara menghargai budaya lokal. 

Membawa kuda renggong ke dalam pembelajaran IPS ini bukan hanya memperkaya materi belajar, namun juga memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi siswa. Karena kuda renggong ini merupakan aset budaya yang perlu dihargai, sehingga dengan pembelajaran IPS kita dapat melestarikan warisan budaya ini dan menumbuhkan generasi muda yang cinta budaya dan juga cerdas. Agar nantinya mereka dapat tetap menjaga warisan ini dan melestarikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun