Mohon tunggu...
Rizz
Rizz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halowww, aku Riz dan aku lagi ingin memulai menulis di sini. Mohon dukungannya ❤️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Mahasiswa PKL Gizi Unesa dengan Puskesmas Sukodono dalam Implementasi 4 Program Gizi di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

9 Oktober 2024   13:00 Diperbarui: 9 Oktober 2024   13:01 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Gizi Universitas Negeri Surabaya telah menyelesaikan masa praktik kerja lapang (PKL) rotasi gizi masyarakat selama 3 minggu di wilayah kerja Puskesmas Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Pelaksanaan PKL dilakukan mulai tanggal 2 September 2024 sampai 21 September 2024. Pada minggu pertama kegiatan PKL, mahasiswa fokus melaksanakan diskusi bersama dengan pihak Puskesmas Sukodono, terutama dengan ahli gizi puskesmas yang bertugas menjadi community instructor (CI) selama pelaksanaan kegiatan PKL. Diskusi yang dilakukan terkait program-program gizi yang ada dan telaj berjalan maupun yang telah berhasil dilaksanakan oleh pihak puskesmas untuk masyarakat Sukodono. Hal ini berfungsi sebagai referensi bagi mahasiswa untuk menentukan program-program yang akan dilaksanakan untuk masyarakat Sukodono selama kegiatan PKL. Selain berdiskusi dengan CI, mahasiswa juga meminta izin kepada CI dan pihak puskesmas untuk dapat terjun ke lapangan untuk melakukan analisis situasi. Kegiatan analisis situasi bertujuan untuk melihat permasalahan gizi yang ada di wilayah Kecamatan Sukodono yang nantinya akan menjadi bahan untuk penentuan program kerja. Analisis situasi dilakukan pada ibu hamil, ibu balita, serta anak sekolah. Lokasi analisis situasi yang dilakukan juga beragam, mulai dari di posyandu, rumah warga, hingga ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Sukodono.

Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan dan dilanjutkan dengan diskusi bersama CI dan supervisor, terdapat 4 program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa gizi Unesa di Kecamatan Sukodono. Program-program tersebut diantaranya adalah:

  • Pendampingan Ibu Balita Stunting

Kegiatan pendampingan balita stunting dilakukan di masing-masing rumah balita, yang tersebar di Desa Pekarungan, Desa Suruh, dan Desa Pademonegoro. Jumlah sasaran dalam kegiatan pendampingan ini adalah berjumlah 3 ibu dari balita stunting. Tujuan dilakukan kegiatan pendampingan ibu balita stunting adalah untuk mengetahui gambaran pola asuh sehari-hari ibu kepada balita serta untuk mengetahui asupan gizi balita stunting. Pelaksanaan kegiatan ini juga diharapkan dapat memberi pandangan ibu terkait pola asuh yang seharusnya diterapkan kepada anak selama masa pertumbuhan dan membantu memperbaiki asupan gizi anak yang nantinya juga diharapkan dapat memperbaiki status gizi anak. 

Kegiatan pendampingan pada ibu balita stunting dilaksanakan selama 3 kali dalam seminggu, yaitu dilaksanakan pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu di masing-masing rumah balita. Kegiatan yang dilakukan meliputi wawancara kepada ibu balita untuk menggali informasi terkait pola asuh yang diterapkan dan jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh balita dan konsultasi gizi balita terkait permasalahan yang dialami ibu selama mengasuh balita. Pengambilan keputusan dan perjanjian dari hasil konsultasi juga dilaksanakan untuk mengetahui apakah hasil konsultasi yang dilaksanakan di hari sebelumnya telah diterapkan atau belum oleh ibu kepada anak.

Hasil dari kegiatan pendampingan ibu balita stunting yang dilaksanakan selama 3 kali dalam seminggu adalah ternyata pola asuh orang orang tua terutama ibu sangatlah berpengaruh terhadap kebiasaan sehari-hari anak, termasuk dalam asupan makan yang dikonsumsi, kebiasaan makan yang dilakukan, maupun aktivitas sehari hari. Peran ibu juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita. Selain itu jenis makanan yang dikonsumsi oleh balita dalam sehari-hari juga mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan balita, hal ini karena baerhubungan pada peningkatan tinggi badan dan penambahan berat badan balita. Kegiatan pendampingan yang dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dirasa kurang cukup untuk merubah keseluruhan kebiasaan buruk dari pola asuh yang diterapkan ibu pada anak, hal ini karena ibu perlu adanya kesiapan dan komitmen dari diri sendiri untuk bisa melakukan dan menerapkan upaya perubahan tersebut. Selain itu kegiatan pendampingan selama 3 kali dalam seminggu pada balita stunting juga dirasa kurang cukup jika ingin mengamati perubahan tinggi badan balita dari awal kegiatan konseling hingga akhir konseling.

  • Kelas Ibu Balita

Kegiatan pendidian gizi terkait gizi seimbang pada ibu hamil di Balai Desa Pekarungan, Kabupaten Sidoarjo yang dilaksanakan pada tanggal 13 September 2024. Pendidikan gizi meliputi beberapa materi yaitu  pentingnya memenuhi gizi seimbang,  kebutuhan gizi pada tiap trimester,  contoh makanan yang mengandung gizi seimbang,  dan rekomendasi menu, Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil karena telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu tingkat kehadiran peserta yaitu 70%. Hasil dari pendidikan gizi yang telah dilaksanakan yaitu terjadi peningkatan dalam aspek pengetahuan dan sikap. Sehingga diharapkan dengan adanya edukasi mengenai gizi seimbang sebagai upaya preventif terjadinya KEK angka KEK di Kecamatan Sukodono mengalami penurunan

  • Kelas Ibu Hamil

Kegiatan "Penyuluhan Pencegahan dan Pengendalian Gizi Kurang pada Balita di Posyandu Suko Permai, Sidoarjo" dilaksanakan pada tanggal 14 September 2024 di Posyandu Suko Permai, kawasan kerja Puskesmas Sukodono, Kota Sidoarjo. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan aspek pengetahuan peserta. Dari 15 peserta yang hadir, terdapat perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test, yang menunjukkan adanya pengaruh positif dari penyuluhan ini. Materi yang disampaikan mencakup definisi gizi kurang, penyebab, dampak, cara pencegahan, contoh menu, dan pentingnya gizi seimbang.

Sebelum penyuluhan dilaksanakan, pada tanggal 13 September 2024 telah dilakukan survei/observasi untuk mengidentifikasi penyebab dominan gizi kurang pada balita di wilayah Sukodono. Hasilnya menunjukkan bahwa pola asuh yang belum tepat, kondisi sosial ekonomi, dan pemberian makanan yang tidak seimbang merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah gizi kurang di wilayah tersebut.

  • Penyuluhan Gizi pada Siswa SD

Kegiatan "Penyuluhan terkait Pentingnya Sarapan Pagi pada Anak Sekolah Dasar",  dilaksanakan pada tanggal 18 September 2024. Sebelum pelaksanaan penyuluhan, diadakan pengisian kuesioner analisis situasi untuk mengetahui gambaran situasi di sekolah tersebut. Dari kuesioner analisis situasi, didapatkan hasil bahwa banyak dari anak sekolah dasar di SDN Jumputrejo yang tidak melakukan sarapan pagi. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, pendidikan gizi memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap ke arah yang lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebiasaan sarapan pagi yang kurang pembiasaan. Penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa terdapat perubahan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Dapat dikatakan pengetahuan dan sikap mengenai kebiasaan sarapan pagi sangat diperlukan, karena pengetahuan dan sikap akan mempengaruhi pola pikir peserta didik terhadap kesehatan tubuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun