Mohon tunggu...
Nur RizqyaC
Nur RizqyaC Mohon Tunggu... Penulis - penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ahsan/Hendra Masih Perkasa di Perang Saudara

19 Oktober 2023   15:10 Diperbarui: 19 Oktober 2023   15:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan (Twitter @irfanmbappe)

Babak pembuka 32 besar Viktor Denmark Open 2023, sudah membuat para pemain Indonesia saling berhadapan dengan saudara mereka. Dua senior indonesia yang legendaris, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan atau yang lebih dikenal dengan "The Daddies," berhasil memenangkan pertarungan melawan pasangan muda berbakat Pramudya Kusumawardhani dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Meskipun Ahsan (36) dan Hendra (39) sudah tidak muda lagi, mereka menunjukkan bahwa pengalaman dan konsistensi mereka di level tertinggi masih tidak mudah digoyahkan. Pertandingan yang berlangsung sangat ketat ini memberikan kabar baik sekaligus refleksi miris bagi bulu tangkis Indonesia.

Rincian Pertandingan

1. Game pertama dimenangkan Ahsan/ Hendra dengan skor 30-28. Hasil ini menunjukkan adanya daya tahan, fokus, dan mental mereka. Bermain hingga 30 poin tentu akan menguras mental dan fokus agar tidak membuat kesalahan sekecil apapun di poin - poin kritis ini. Ahsan/ Hendra membuktikan pengalaman mereka berhasil membuat mereka memenangkan game pertama.

2. Game kedua, The Daddies semakin mengukuhkan dominasinya dan tidak mampu di kejar oleh Pramudya / Yeremia dengan skor menjanjikan 21-15.

Konsistensi The Daddies membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan di level internasional. Meskipun banyak atlet muda bermunculan, keberadaan mereka masih relevan dan mendominasi. Apalagi sebelumnya mereka juga berhasil mencapai babak semi final sebelum dikalahkan oleh pasangan Denmark Kim Astrup/ Anders Skaarup Rasmussen di ajang Arctic Open 2023.

Kemenangan ini juga menghadirkan refleksi bahwa, saat ini, atlet senior masih lebih unggul daripada beberapa juniornya di pelatnas. Hal ini dapat menjadi pertanda tentang tingkat persaingan dan kebutuhan untuk memastikan pemindahan pengetahuan dan pengalaman antar generasi.

Kemenangan The Daddies juga tidak hanya mencerminkan keunggulan mereka sebagai atlet, tetapi juga memberikan catatan reflektif mengenai tantangan dan potensi di dalam dunia bulu tangkis Indonesia. 

Dengan konsistensi ini, The Daddies terus bersaing di kompetisi bulu tangkis Internasional dan memberikan inspirasi kepada generasi muda bulu tangkis Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun