Mohon tunggu...
Nur RizqyaC
Nur RizqyaC Mohon Tunggu... Penulis - penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Menjauh dari Lingkungan Pertemanan yang Buruk

19 Maret 2023   22:30 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:45 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Lingkungan pertemanan sejatinya adalah lingkungan yang tidak bisa dilepaskan dari setiap orang. Karakter setiap orang bisa berubah sesuai dengan lingkungan pertemanan di sekitarnya. Sehingga mudah sekali untuk melihat bagaimana lingkungan tersebut bisa menjadi pengaruh yang baik ataupun pengaruh yang bururk bagi diri sendiri.

Banyak sekali orang yang akhirnya bisa memiliki pertemanan yang terjalin cukup lama. Biasanya banyak yang masih menjaga hubungan baik yang mereka miliki sejak masih duduk di bangku sekolah hingga masuk ke dunia kerja bahkan sampai memiliki keluarga masing - masing. Hal ini menunjukkan lingkungan pertemanan yang baik dan cocok membuat mereka masih saling berkomuniasi.

Sayangnya tidak semua orang beruntung untuk bisa mendapatkan lingkungan pertemanan yang baik. Seseorang bisa saja terjebak dalam suatu hubungan yang membuatnya melakukan hal yang tidak sesuai norma sosial dalam masyarakat. kebanyakan dari mereka menyadari perilaku yang mulai menyimpang dalam pergaulannya. Namun, banyak juga yang tidak tahu cara untuk keluar dari ikatan erat berlandaskan persahabatan ini.

Berdasarkan pengalaman, penulis menyampaikan beberapa saran untuk mulai menjauhi lingkungan pertemanan yang sudah memberikan dampak buruk pada diri sendiri.

Pertama adalah mulai memilah dengan bijak mana yang baik dan buruk. Dalam pertemanan tidak semua hal itu baik dilakukan ataupun buruk dilakukan. Misalnya jika salah satu teman sangat suka untuk bergosip membicarakan orang lain apalagi teman sendiri saat teman tersebut tidak ada bukankah itu akan menimbulkan kekhawatiran jika kita akan menjadi topik pembicaraan saat tidak ikut dalam perkumpulan. Jelas bahwa ini akan memberikan dampak buruk dalam hal psikologis, sehingga kita harus bisa mulai memikirkannya.

Saat kita sudah paham mana yang kita ingin lakukan dan tidak ingin lakukan, maka mulailah untuk berani menolak apa yang diminta atau diperintahkan jika kita tau itu adalah hal yang tidak baik walaupun dengan alasan apapun. 

Karena kebanyakan lingkungan ini akan menekankan makna persahabatan bahkan bisa jadi menjadi intimidasi, katakan dengan yakin dan berani bahwa 'Seorang teman yang baik tidak akan memaksa melakukan suatu yang tidak disukai dan harus menghormati keputusan itu, apalagi mempertanyakan pesahabatan hanya karena penolakan tersebut. 

Mereka tidak bertanggung jawab akan masa depan, jadi jika hidupmu sulit jangan membuat hidup orang lain juga menjadi sulit' Dengan begini bukankah sudah jelas jika lingkungan itu masih memaksa kita melakukan sesuai apa yang mereka mau, bukankah mereka menunjukkan bahwa mereka tidak menganggapmu sebagai seorang teman?

Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah menjauh dari lingkungan itu. Mulailah dengan tidak banyak melakukan interaksi di media sosial, kurangi intensitas dalam berkumpul dan mulai mencari kesibukan lain yang bisa menjadi alasan logis untuk menolak ajakan mereka. 

Sebenarnya, mulai menyibukkan diri dengan mengikuti organisasi apapun sudah bisa dipastkan bahwa seseorang akan masuk dalam satu lingkungan pertemanan yang baru. Apalagi jika kegiatan yang dilakukan sesuai dengan hobby atau kesukaan, maka sangat mudah untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. 

Maka jangan takut untuk keluar dari lingkup pertemanan yang buruk hanya karena alasan tidak akan ada lagi yang mau berteman denganmu. Itu hanyalah ketakutan tak berdasar yang membuatmu takut untuk melangkah menuju hal baru yang mungkin lebih membahagiakan, yang sedang menantimu untuk kau temui. Teman - teman lain yang bisa menerimamu apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun