Lingkungan pertemanan sejatinya adalah lingkungan yang tidak bisa dilepaskan dari setiap orang. Karakter setiap orang bisa berubah sesuai dengan lingkungan pertemanan di sekitarnya. Sehingga mudah sekali untuk melihat bagaimana lingkungan tersebut bisa menjadi pengaruh yang baik ataupun pengaruh yang bururk bagi diri sendiri.
Banyak sekali orang yang akhirnya bisa memiliki pertemanan yang terjalin cukup lama. Biasanya banyak yang masih menjaga hubungan baik yang mereka miliki sejak masih duduk di bangku sekolah hingga masuk ke dunia kerja bahkan sampai memiliki keluarga masing - masing. Hal ini menunjukkan lingkungan pertemanan yang baik dan cocok membuat mereka masih saling berkomuniasi.
Sayangnya tidak semua orang beruntung untuk bisa mendapatkan lingkungan pertemanan yang baik. Seseorang bisa saja terjebak dalam suatu hubungan yang membuatnya melakukan hal yang tidak sesuai norma sosial dalam masyarakat. kebanyakan dari mereka menyadari perilaku yang mulai menyimpang dalam pergaulannya. Namun, banyak juga yang tidak tahu cara untuk keluar dari ikatan erat berlandaskan persahabatan ini.
Berdasarkan pengalaman, penulis menyampaikan beberapa saran untuk mulai menjauhi lingkungan pertemanan yang sudah memberikan dampak buruk pada diri sendiri.
Pertama adalah mulai memilah dengan bijak mana yang baik dan buruk. Dalam pertemanan tidak semua hal itu baik dilakukan ataupun buruk dilakukan. Misalnya jika salah satu teman sangat suka untuk bergosip membicarakan orang lain apalagi teman sendiri saat teman tersebut tidak ada bukankah itu akan menimbulkan kekhawatiran jika kita akan menjadi topik pembicaraan saat tidak ikut dalam perkumpulan. Jelas bahwa ini akan memberikan dampak buruk dalam hal psikologis, sehingga kita harus bisa mulai memikirkannya.
Saat kita sudah paham mana yang kita ingin lakukan dan tidak ingin lakukan, maka mulailah untuk berani menolak apa yang diminta atau diperintahkan jika kita tau itu adalah hal yang tidak baik walaupun dengan alasan apapun.Â
Karena kebanyakan lingkungan ini akan menekankan makna persahabatan bahkan bisa jadi menjadi intimidasi, katakan dengan yakin dan berani bahwa 'Seorang teman yang baik tidak akan memaksa melakukan suatu yang tidak disukai dan harus menghormati keputusan itu, apalagi mempertanyakan pesahabatan hanya karena penolakan tersebut.Â
Mereka tidak bertanggung jawab akan masa depan, jadi jika hidupmu sulit jangan membuat hidup orang lain juga menjadi sulit' Dengan begini bukankah sudah jelas jika lingkungan itu masih memaksa kita melakukan sesuai apa yang mereka mau, bukankah mereka menunjukkan bahwa mereka tidak menganggapmu sebagai seorang teman?
Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah menjauh dari lingkungan itu. Mulailah dengan tidak banyak melakukan interaksi di media sosial, kurangi intensitas dalam berkumpul dan mulai mencari kesibukan lain yang bisa menjadi alasan logis untuk menolak ajakan mereka.Â
Sebenarnya, mulai menyibukkan diri dengan mengikuti organisasi apapun sudah bisa dipastkan bahwa seseorang akan masuk dalam satu lingkungan pertemanan yang baru. Apalagi jika kegiatan yang dilakukan sesuai dengan hobby atau kesukaan, maka sangat mudah untuk dapat berinteraksi dengan orang lain.Â
Maka jangan takut untuk keluar dari lingkup pertemanan yang buruk hanya karena alasan tidak akan ada lagi yang mau berteman denganmu. Itu hanyalah ketakutan tak berdasar yang membuatmu takut untuk melangkah menuju hal baru yang mungkin lebih membahagiakan, yang sedang menantimu untuk kau temui. Teman - teman lain yang bisa menerimamu apa adanya.
Pertemanan yang baik bukanlah pertemanan yang harus memiliki banyak teman. Bukan sebuah validasi jika seseorang memiliki teman yang banyak maka dia adalah orang yang menyenangkan.Â
Bisa saja teman yang banyak itu hanya menganggapnya sebagai seseorang  kenalan yang menghibur untuk sesaat. Biasanya teman yang seperti itu akan menghilang disaat sulit. Maka teman yang mana yang yang harus dipertahankan?
Daripada kuantitas dalam sebuah pertemanan, sebenarnya kualitas merupakan hal yang paling penting. Jadi, daripada mencari teman yang banyak sebaiknya mulailah untuk mencari teman yang baik  yang bisa dipercaya meskipun hanya beberapa saja.Â
Menikmati waktu bersama teman dekat meskipun hanya beberapa orang saja sebenarnya lebih terasa menyenangkan, apalagi jika memiiki banyak kesamaan dalam hobby ataupun aktifitas lain, bisa jadi itu adalah awal untuk menjalin hubungan pertemanan yang akan bertahan lama.Â
Mulailah menjalin pertemanan yang menyenangkan. Saling bercerita, berbagi dan berkomunikasi dengan baik. Bukan hubungan pertemanan yang menindas, menekan dan memaksa.Â
Satu kondisi dimana pertemanan adalah hal yang membanggakan untuk di ceritakan pada orang lain adalah hasil dari tindakan berani untuk menjauhi lingkaran gelap dalam pertemanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H