Mohon tunggu...
Rita Kurniawati
Rita Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Jadikan ikhtiar dan tawakal sebagai katalis untuk mempercepat laju kesuksesan kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayah, Sang Pemilik Cinta yang Tersirat

17 Agustus 2020   07:36 Diperbarui: 17 Agustus 2020   10:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : foto pribadi

Ayah sebagai sosok lelaki tangguh yang merupakan kepala dalam sebuah rumah tangga. Sejatinya sebuah keluarga terdiri dari dua orang tua yaitu ayah dan ibu. Selama  ini hanya peran ibu yang sering disoroti, bahkan keistimewaannya diperingati setiap tanggal 22 Desember sebagai hari ibu, hal ini dikarenakan peran pentingnya seorang ibu dari mulai mengandung sampai membesarkan anaknya. Lalu seberapa besarkah peran ayah dalam sebuah keluarga ?

Seorang ayah tentunya memiliki peran penting dalam keluarga, tak hanya sebagai seorang pencari nafkah, ayah juga memiliki peran penting dalam perkembangan anaknya, selain itu ayah juga harus mampu menjadi penyeimbang antara hubungan anak dengan orang tuanya. 

Mengingat selama ini ayah lebih fokus untuk memenuhi dari sisi keuangan keluarga yang terkadang bisa membuat ketidakseimbangan antara hubungan anak dengan orang tuanya, disinilah pentingnya suatu komunikasi dari sosok ayah terhadap anaknya, artinya seorang ayah harus mampu membangun komuniukasi dengan anaknya dibalik kesibukannya sebagai pencari nafkah, agar ayah dapat mengenali sisi emosi pada diri anaknya. 

Hal ini tentunya harus didasari pengendalian diri sosok ayah itu sendiri, ayah harus bisa mengendalikan diri yang besar dalam dirinya untuk menghadapi anak dengan berbagai macam masalah yang ada. Jangan mudah untuk ringan tangan, harus mampu membantu anak lebih percaya diri, menanamkan nilai -- nilai hidup, dan memberikan nilai -- nilai sosial.  

Dalam membangun kecerdasan emosional anak, peran ayah juga sangat diharapkan. Untuk menjalin komunikasi dan kedekatan dengan anak, bisa dilakukan melalui hal -- hal berikut : meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga, bermain dengan anak, memberikan keteladanan yang bijaksana, meminta maaf dan mengakui kesalahan, serta mengucapkan terima kasih kepada anak, menjadi penyemangat dan pendukung untuk anak, menjadi pendengar yang  baik jika anak mengutarakan permasalahannya, menghindari tindakan kasar yang merugikan fisik dan psikologi anak, mengajak anak untuk olah raga dan tamasya, kenali siapa teman anak lewat permainan dan tanya jawab.

Ayah yang memiliki peran yang tak kalah pentingnya seperti seorang ibu, dimana ayah dan ibu sebagai satu kesatuan yang tak bisa terpisahkan dalam keluarga, terutama dalam mendidik anak -- anaknya. Dalam sebuah keluarga ayah harus bisa menjadi Teacher ( sebagai pendidik dan pembimbing ), peran penting ayah sebagai seorang guru bagi anaknya bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk memelihara pengetahuan anak. 

Selain itu, ayah juga berperan sebagai Protector ( pelindung ), setiap ayah tentunya memiliki naluri untuk melindungi anaknya. Sosok ayah yang memiliki kedekatan yang baik dengan keluarganya merupakan sosok yang memberi rasa aman untuk anak -- anaknya, sehingga mereka pun lebih berani untuk mengeksplore  lingkungan mereka. 

Namun, fungsi ayah sebagai pelindung tak hanya itu, justru yang terpenting adalah mengajarkan anak -- anak untuk melindungi dirinya sendiri, karena orang tua tak mungkin setiap waktu ada bersamanya. Tak hanya itu, peran penting ayah dalam keluarga yaitu harus bias menjadi Partner ( mitra ), dalam hal ini peran ayah tak cukup hanya sebagai pendukung ibu dalam pengasuhan anaknya, tetapi lebih tepatnya harus menjadi partner, artinya ayah pun memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dengan ibu, sebagai partner ayah tak hanya cukup berharap dan bergantung pada ibu, tetapi juga harus terlibat aktif karena ayah juga memiliki hak bermain dengan anak, bahkan mendidik dan membimbingnya.

Benarkah anak perempuan biasanya cenderung lebih dekat dengan ayahnya?. Hubungan ayah dengan anak perempuan bisa menjadi sangat dekat atau bahkan sebaliknya, tergantung bagaimana ayah menjalankan perannya sebagai orang tua. Tak terkecuali naluri ayah untuk melindungi anak perempuannya adalah hal yang istimewa, dimana ayah membuat putrinya merasa aman, tidak aka nada yang berani berbuat jahat atau nakal pada dirinya, jika sang ayah tercinta berada di dekatnya. 

Seorang ayah memastikan bahwasanya putrim kecilnya tidak akan pernah terluka oleh apapun, dia juga akan berusaha semampunya untuk melawan siapa pun yang membuat anak perempuannya bersedih hati. Dibalik semua peran ayah tersebut, sosoknya yang bias menjadi gambaran sosok laki -- laki masa depan untuk anak -- anaknya. 

Bagi anak perempuan, ayah dijadikan patokan untuk mendapatkan pasangan hidup di masa depan. Sedangkan bagi anak laki -- laki, sosok ayah bias menjadi gambaran bagaiman ia harus bersikap sebagai seorang laki -- laki yang tangguh, bijaksana, dan berwibawa seperti sosok ayahnya.

Kehadiran ayah dalam sebuah keluarga, terutama dalam kehidupan anak ternyata memiliki peran yang begitu besar. Walaupun sosoknya yang cenderung lebih banyak diam atau terkesan cuek, tak seperti ibu yang cenderung lebih banyak bicara atau terkesan cerewet, namun ayah memiliki cinta yang begitu besar untuk keluarganya. 

Sosoknya sebagai pemimpin dalam rumah tangga, dengan segala bentuk kasih sayangnya yang terkadang tak nampak, namun mampu memberikan sinergi yang berkualitas dalam perannya sebagai parent pada proses menumbuhkan kepribadian anak untuk menjadi Qurrota A'yun yaitu anak -- anak yang shaleh dan shalehah.

 

" Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dari keturunan kami serta isteri -- isteri  kami sebagai penyejuk mata kami. Jadikanlah kami pula sebagai imam bagi orang -- orang yang bertakwa." ( Q.S Al -- Furqon : 74 )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun