Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini kemudahan fasilitas dalam pembuatan video bisa kita dapatkan dari berbagai aplikasi diantaranya melalui aplikasi kine master, filmora, camtasia, faststone, dan masih banyak lainnya.
Melaui video pembelajaran peran guru dalam mengajar tetap tak tergantikan, dimana guru terus berupaya memenuhi dan menyesuaikan kebutuhan peserta didik sesuai dengan acuan kurikulum. Video pemnbelajaran ini dapat menjadi salah satu alternative ketika kegiatan tatap muka tidak bisa diselenggarakan, dengan kondisi peserta didik yang semakin intens dengan gawai / perangkat celuler pintar yang dimilikinya.
Setiap media ajar memiliki kekurangan dan kelebihan masing - masing. Adapun kelebihan media ajar video diantaranya, peserta didik dapat memahami materi yang sedang dipelajari lebih jelas melalui video, karena sesuai dengan gaya hidup mereka yang eksis di media social dan pesan elektronik, peserta didik juga dapat mengulas kembali materi dalam video dengan memutarnya kembali video tersebut bahkan ketika persiapan penilaian harian. Sementara itu guru juga bias lebih kreatif dalam meramu dan menuangkan pembelajaran melalui video.Â
Tak hanya guru, peserta didik pun menjadi lebih kreatif, dalam hal ini peserta didik ditempatkan pada dua posisi, yaitu posisi sebagai konsumen, dimana peserta didik sebagai penonton yang kadang juga diajak interaksi saat atau setelah pemutaran video, baik berupa diskusi, melakukan sesuatu dalam bentuk tugas, dan lain sebagainya.Â
Posisi selanjutnya peserta didik sebagai produsen, dalam hal ini merekalah yang berkreasi membuat video dengan memanfaatkan keterampilan yang mereka miliki dalam hal penggunaan aplikasi gadget.Â
Tak terkecuali, media ajar video juga memiliki kelemahan atau kekurangan, diantaranya : kapasitas penyimpanan yang relatif besar jika dibandingkan media berbasis dokumen, selain itu pemakaian kuota internet lebih besar jika dibandingakan dengan akses dokumen.
Pada dasarnya apapun media ajar yang dipilih dan dirancang oleh tenaga pendidik dalam proses pembelajaran, idealnya harus mampu mengajak peserta didik dalam pembelajaran, agar peserta didik tidak menjadi bosan, bahkan sebaliknya menjadi antusias, salah satunya dengan merancang dan membuat media ajar yang interaktif dan menarik. Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H