Berikut adalah beberapa perubahan penting:
- Dukungan yang Terinspirasi dari Eropa : The Jakmania kini terinspirasi dari budaya suporter sepak bola Eropa. Mereka menggabungkan nyanyian, lagu kebangsaan, dan tampilan visual ke dalam dukungan mereka untuk Persija. Hari-hari dengan pakaian oranye sederhana telah berganti dengan pilihan mode yang lebih trendi dan beragam, termasuk pakaian hitam yang disukai oleh para penggemar yang lebih muda.
- Kehadiran Media Sosial : Kreativitas The Jakmania tidak hanya di dalam stadion. Platform media sosial dibanjiri dengan foto dan video yang menampilkan dedikasi mereka yang tak tergoyahkan. Apa yang dulunya dapat dikenali melalui pakaian dan sikap, kini diperkuat melalui saluran digital.
- Sepak Bola di Luar Lapangan : Menjadi seorang pendukung sepak bola bukan hanya tentang berteriak dari tribun. Hal ini mencerminkan gaya hidup unik yang melampaui permainan itu sendiri. Pilihan fesyen The Jakmania-entah itu sepatu kets atau jaket-mencerminkan pergeseran budaya ini.
Singkatnya, perjalanan The Jakmania telah ditandai dengan semangat, kreativitas, dan adaptasi. Dari akarnya di masa pra-kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, kelompok suporter ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan Persija Jakarta. Baik di stadion maupun secara online, The Jakmania terus merayakan Macan Kemayoran kesayangan mereka dengan semangat yang tak tergoyahkan.Â
Link youtube : https://youtu.be/0Xb_0EgNIUU?si=F7gknl-LRkO6F5x_Â
Kelompok 4 : Ahmad Haikal, Devita Pratiwi, Nur Alfiani, Mohamad RomdohiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!