Tak bisa selamatkan sejarah berdarah-darah
Dijarah ramah-ramah biar pasrah
Merosok dalam-dalam tengah malam
Dengkur tidur tak engar sejarah diawur
Berkata sejarah kabur dikira nglantur
Ngomong sejarah gosong dicap omong kosong
Sejarah tak bergairah.
Puisi ini pernah dimuat dalam antologi puisi Stasiun Pukul Tujuh yang diterbitkan oleh Airlangga University Press tahun 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!