Oleh: Nrahayoe
Malam menggantung di antara subuh dan gelayutan doa-doa,
Ribuan zikir berebut agar terhitung pada butiran tasbih.
Tapak sejarah tanggal dan tersenggal-senggal,
Catatannya ngesot tak punya kaki tuk lari.
Bukan lagi kebenaran lalu berlalu dan malu,
Apalagi secuil nyata di layar dunia fana,
Ia coretan tumpang tindih kesemrawutan kuasa manusia.
Sejarah tak mampu mengenali dirinya sendiri,
Lupa kronologi, periodisasi, tertinggal narasi
Sejarawan buta dusta orang-orang lamaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!