Mohon tunggu...
Noer Rachman Hamidi
Noer Rachman Hamidi Mohon Tunggu... profesional -

Catatan Noer Rachman Hamidi www.rumah-hikmah.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Think The Un-Thinkable Para Wali

23 Maret 2014   21:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon Islam masuk ke pulau Jawa dan menyebar dengan sangat pesat melalui dakwah para wali. Meskipun sejarahnya banyak yang kemudian dibumbui dengan berbagai dongeng, harus diakui bahwa memang orang-orang sekelas wali-lah yang bisa meng-Islamkan orang begitu banyak sehingga pulau yang dahulu didominasi oleh perbagai agama nenek moyang itu – kini Alhamdulillah mayoritas penduduknya Islam. Tetapi siapakah wali itu ?

Padahal Allah SWT telah memberi batasan kewalian seseorang itu dengan begitu jelas, sifatnya - terbuka dan bisa siapa saja - yang memenuhi kriterianya. “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS 10 : 62-63).

Kemudian Allah-pun memberi jalan bagi siapa saja yang ingin mencapai derajat para wali-Nya melalui hadits Qudsi : Dari Abu Hurairah RadhiyAllahu ‘Anhu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: "Barangsiapa yang memusuhi waliKu, maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya. HambaKu tidak mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku sukai dari pada sesuatu yang Aku fardhukan atasnya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan sunnat-sunnat sampai Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya  untuk mendengar, menjadi penglihatannya  untuk melihat, menjadi tangannya untuk memukul dan menjadi kakinya untuk berjalan. Jika ia memohon kepadaKu, pasti Aku benar-benar memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepadaKu, pasti Aku benar-benar melindunginya". (HR Bukhari).

Orang-orang yang melihat dengan mata Allah, dia bisa melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain, dia bisa berfikir yang tidak terpikirkan oleh orang kebanyakan (think the unthinkable), dia bisa mencarikan solusi setiap masalah umat dalam bentuk amal soleh nyata, dia bisa berbuat melampaui kompetensinya dan dia bisa melakukan ini karena dia melihat dengan mata (supervisi) Allah “bi a’yuninaa wa wahyinaa” (QS 11:37 dan QS 23:27).
Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun