Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menelisik Jejak Tata Kota di Kota Lama Semarang

10 Oktober 2024   22:40 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:18 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Srigunting kota lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 

Integrasi antara aktivitas kehidupan dengan sumber daya alam lingkungan kota. Sangat terasa teknologi yang diterapkan di Kawasan kota lama untuk menunjang kenyamanan dan keharmonisan. Penyelaras kehidupan manusia dengan alam sekitar.

Jejak sejarah peradaban kota lama Semarang bagian dari perjalanan bangsa. Memiliki akar budaya dan mempengaruhi perjalanan kehidupan. Tak heran bila kini ditetapkan sebagai Kawasan cagar budaya. Memiliki banyak bangunan cagar budaya yang saling berdekatan.

Kawasan cagar budaya kota lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 
Kawasan cagar budaya kota lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 

Filosofi catur gatra tunggal dan tata kota

Menelisik jejak tata kota di kota lama Semarang. Merasakan kesatuan pusat pemerintahan dengan keagamaan, aktivitas sosial dan ekonomi. Menggelitik kesamaan dengan filosofi catur gatra tunggal dalam tata kota.

Filosofi catur gatra tunggal bagi masyarakat Jawa merupakan konsep landasan tata ruang termasuk tata kota. Kata catur berarti empat, gatra adalah baris, dan tunggal adal satu kesatuan. Filosofi ini sangat lekat pada budaya Mataram Yogyakarta hingga Surakarta.

Filosofi catur gatra tunggal. Tata kota yang merupakan integrasi antar empat (4) pusat pemerintahan, peribadatan, aktivitas sosial dan ekonomi. Tata kota meliputi keraton (pusat pemerintahan), masjid agung (peribadatan), alun-alun (aktivitas sosial) dan pasar (ekonomi).

Ilustrasi Catur Gatra Tunggal, Tata Kota Penuh Filosofi yang Dipakai Jogja (Foto: Sumbu Filosofis Yogyakarta / Situs Kemdikbud)
Ilustrasi Catur Gatra Tunggal, Tata Kota Penuh Filosofi yang Dipakai Jogja (Foto: Sumbu Filosofis Yogyakarta / Situs Kemdikbud)

Elemen kesatuan filosofi catur gatra tunggal juga terasa di Kawasan kota lama. Kantor balai kota sebagai elemen pusat pemerintahan. Gereja sebagai pusat peribadatan. Taman Srigunting wujud aktivitas sosial dan sejumlah elemen pusat ekonomi.

Tentunya pewujudnyataannya dengan cara berbeda. Perbedaan budaya latar belakangnya. Rasa haru bangga menyeruak bahwa filosofi catur gatra tunggal memiliki value global. Penyelaras kehidupan manusia dengan alam dan zaman.

Pamungkas kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun