Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menelisik Jejak Tata Kota di Kota Lama Semarang

10 Oktober 2024   22:40 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:18 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Lama Semarang yang kawentar sebagai The Little Netherland tak pernah kehilangan pesona. Berkali mengunjunginya tiada rasa bosan. Aneka sudut pandang saat menikmatinya. Mari menelisik jejak tata kota, tertegun kita dibuatnya.

Tata Kota di Kota Lama Semarang

Kawasan kota lama Semarang merupakan salah satu ikon kota dan tujuan pelesiran tempo doeloe (wisata tempo lampau). Memiliki tata kota yang khas dengan cita rasa era kolonial tercermin dari arsitektura bangunan maupun elemen tata kotanya.

Biasanya pengunjung fokus pada keberadaan Gereja GPIB Immanuel di jalan Letjend Suprapto No 32 Kota Lama Semarang. Kekhasan ada pada wujud kubahnya yang mblendhuk (Jawa), membuatnya kawentar dengan sebutan gereja Blendhuk.

Gereja GPIB Immanuel Kota Lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 
Gereja GPIB Immanuel Kota Lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 

Gereja kuna yang dibangun pada 1753 ini hingga kini dipergunakan untuk kegiatan ibadah. Beberapa kali berkesempatan mengagumi interior di dalamnya selalu membuat berdecak kagum. Inilah pusat aktivitas keagamaan pada zamannya.

Mari beralih pada gedung di seberangnya. Kantor Jiwasraya yang eks Kantor Balai Kota Semarang tempo dulu. Arsitektura megah dengan ornamen rumpil. Inilah pusat pemerintahan praja pada masanya.

Gedung Asuransi Jiwasraya bekas Kantor Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij van 1859. tirto.id/Baihaqi Annizar.
Gedung Asuransi Jiwasraya bekas Kantor Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij van 1859. tirto.id/Baihaqi Annizar.

Saat ini pengunjung hanya dapat mengaguminya dari luar gedung. Seraya membayangkan bagaimana roda pemerintahan saat itu dijalankan dari dalamnya. Tentunya dengan menggunakan sudut pandang pada zamannya.

Eks kantor balai kota di kota lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 
Eks kantor balai kota di kota lama Semarang. (Dokumentasi Pribadi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun