Melongok pot serumpun tanaman Aglonema pink lady berdaun rimbun. Ooh serumpun beda corak daun. Aneka gaya dalam satu keluarga.
Sahabat Kompasiana apa khabar? Tadi pagi simbok kebun melongok pot serumpun Aglonema atau Sri Rejeki di pojokan. Berdaun rimbun muncul dari beberapa tunas. Selintas paduan antara pink dan hijau penanda Aglonema pink lady. Simbok Sri Rejeki bergaun jambon atau merah muda.
Serumpun beda corak daun
Mengelus lembut terasa guratan halus di permukaan daun. Menatap lebih lama terlihat aneka corak. Tidak ada satupun daun yang terbentuk memiliki corak sama persis. Serumpun beda corak antar daun.
Terlihat dominan adalah helaian daun dengan bauran antara pink hijau merata. Tulang utama pun menyirip dari daun berwarna pink. Sebaran hijau dan pink merata secara acak tanpa pola khas.
Aha beberapa daun menunjukkan identitas sedikit berbeda. Tetap dengan pertulangan daun berwarna pink. Nah bercak hijau lebih banyak dibanding helaian daun lainnya. Menjadikannya helaian daun hijau berona pink.
Nah helaian daun lain tidak mau tampil serupa. Hampir merata berwarna pink cantik. Bauran hijau tidak tersebar namun seolah mengumpul membentuk bloking menawan. Aku helaian daun pink dengan blok hijau.
Ada lagi helaian berpola unik. Seolah terpangkas bagian ujung tidak merata. Lah ini helaian yang dikerikiti ulat saat masih pucuk menggulung. Bagian pangkal masih terselamatkan, jadilah tampilan seolah berenda pada bagian bekas gigitan ulat.
Sebenarnya hanya tampilan sederhana dan alami khas kebun. Tanaman dengan corak daun yang tidak serupa. Tatanan acak penyembul rona daun.
Alam takambang jadikan guru. Selalu ada pembelajaran dari keseharian sesederhana apapun. Serumpun beda corak daun juga membersitkan narasi kehidupan.
Keunikan pribadi kekuatan komunitas
Satu rumpun keluarga dimana setiap individu anggotanya menampilkan karakter khas bebasnya. Setiap anggota tidak saling mengunggulkan diri dengan capaian performanya. Tetap saling mendukung menguatkan penciri keluarga semisal Aglonema pink lady.
Muasal pun lingkungan yang sama tidak membatasi keberagaman tampilan fisik. Secercah pemahaman sederhana menghampiri simbok. Keberagaman menjadi kekuatan suatu individu, rumpun keluarga.
Keunikan pribadi diberi ruang ekspresi. Tentunya tetap tunduk pada azas kepatutan. Norma penata kebersamaan sebagai rambunya. Baik norma lisan pun tulisan. Toleransi dan norma saling terjalin. Jadilah keunikan pribadi kekuatan komunitas.
Panggilan untuk saling berani beda ekspresi pun saling menerima. Kekayaan karakter genetik berharga bagi komunitas. Menata harmoni tanpa melebur identitas pribadi. Salam harmoni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H