Apresiasi untuk semangat para adiyuswa. Bila adiyuswa awal sangat kuat secara fisik. Menggunakan hak suara sambil momong cucu. Sebagian adiyuswa sepuh hadir dengan didampingi oleh para cucu. Antar generasi saling berganti dan berbagi peran.
Tatanan penyelenggaraan pemilihan umum juga memfasilitasi adiyuswa. Semisal prioritas urutan bagi adiyuswa sepuh, pendampingan di bilik suara dengan persetujuan ketua KPPS.
Secara sangat sadar adiyuswa menggunakan hak pilih, hak suara. Usia bertambah dan kekuatan pribadi boleh berkurang. Namun keberlanjutan kenegaraan tetap tanggung jawab bersama. Salah satunya melalui ajang Pemilu ini.
Tugas kenegaraan dan kemasyarakatan non formal tidak dibatasi usia. Hanya pergeseran peran. Adiyuswa mempersiapkan, membersamai dan menyediakan ruang gerak bagi generasi penerus. Saatnya Tut Wuri Handayani.
Pemberian hak suara sudah usai. Tugas belum selesai. Saat ini penghitungan masih berlangsung. Adiyuswa juga menjadi bagian warga masyarakat secara bersama mengawal proses hingga tuntas. Memohonkan berkat bagi kedamaian negara.
Laiknya generasi muda, adiyuswa juga mengikuti ungkapan tinta di jari cinta di hati. Hari Pemilu yang bersamaan dengan hari kasih sayang 14 Februari. Lestari negeri kita. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H