Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Embun Kebun] Hidup yang Berbuah

12 Februari 2024   05:30 Diperbarui: 12 Februari 2024   05:38 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi [Embun Kebun] Hidup yang Berbuah (olah grafis pribadi)

Tetuwuhan ngumbar sekar sarta asung woh-wohan. Tumbuhan mengumbar bunga serta mempersembahkan buah. Peringkas hidup yang berbuah.

Sahabat pembaca Kompasiana, selamat menyambut hari baru di minggu karya baru. Semburat pagi berembun mari sejenak menikmati yang ada di sekitar kita. Wujud apapun seukuran berapapun.

Pot di depan rumah menyuguhkan telang yang merambat. Terlihat kuntum bunga kebiruan menyeruak diantara kehijauan daun. Beberapa polong menjuntai dalam dompolan. Buah polong Sebagian menghijau bercampur buah masak kecoklatan.

Kembang telang mendarmabaktikan diri. Tumbuh berkembang berbunga dan berbuah. Lanjut berbiji menyediakan regenarasi tumbuhan berikutnya.

Meluas ke pekarangan sempit. Setiap tumbuhan berproses seturut dengan jati dirinya. Ada yang merumpun mempersembahkan daun siap petik. Beberapa meruahkan bunga penyedia nektar bagi kupu dan lebah lebah yang singgah.

Ada pula yang lama berproses menghasilkan bunga cantik harum. Rasanya belum puas menikmatinya, hanya semalam bunga mewangi. Tunai sudah darma bakti dirinya.

Aha setiap rumpun menjadi sumber pembelajaran. Hidup yang berbuah. Keberadaan yang meneruskan energi dari Sang Sumber Energi.

Memberikan diri, berdampak terhadap lingkungannya. Tidak mengikuti rumus besaran ataupun rentang waktu. Hakekat sederhananya adalah bermanfaat.

Begitupun analogi saat berKompasiana. Setiap warga adalah Kompasianer yang berbuah. Penganggit artikel menyajikan yang aktual, bermanfaat, inspiratif, menarik, menghibur ataupun unik. Menguarkan energi laiknya bunga dan buah bagi pembacanya.

Pembaca menghadirkan energi bagi penulis. Setiap artikel akan menemui pembaca dengan caranya yang unik. Perjumpaan artikel dan pembaca yang saling mengalirkan energi.

Interaksi setiap individu di lingkungan keluarga, sekolah, kerja juga laiknya kumparan medan energi. Energi positif melalui raut wajah, perkataan maupun sikap tindak. Jadilah setiap individu mewujudkan hidup yang berbuah.

Hidup diantara bunga (dokumen pribadi)
Hidup diantara bunga (dokumen pribadi)

Bagaimana kalau bunga dan buah yang dihasilkan memperkeruh interaksi. Atau menghambat perkembangan individu di sekitarnya? Tiada proses yang mulus tanpa hambatan.

Menatap dompolan anggur yang ranum bukannya tanpa kesulitan. Adanya pemangkasan, perompesan yang terasa menyakitkan. Hingga masanya menampakkan dompolan mungil hingga melebat.

Hidup dan berbuah, merompes anggur (dokumen pribadi)
Hidup dan berbuah, merompes anggur (dokumen pribadi)

Lah amatan ringan pengingat dan pemantik hidup yang berbuah. Akumulasi dari energi yang diterima. Transfigurasi salin rupa energi. Belajar dari embun kebun, hidup yang berbuah. Salam hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun