Sahabat Kompasiana penyuka buah Alpukat? Nah sekarang saatnya sediaan melimpah. Yook kita mengulik Alpukat Indonesia. Merajakan menjadikan Alpukat lokal raja di negeri sendiri.
Si Emas Hijau dan Alpukat Indonesia di kancah global
Buah Alpukat memang bukan buah asli Indonesia. Ditengarai berasal dari lembah Tehuacan di Negara Bagian Puebla, Meksiko, Amerika Selatan. Kini telah beradaptasi luas di Indonesia.
Bagaimana posisi Indonesia produsen Alpukat di tingkat global? Mengacu aneka sumber terdapat variasi ranking dari 4-6 produsen Alpukat tingkat dunia. Peringkat pertama adalah negara Meksiko.
Mari simak ilustrasi sajian grafis berikut. Produksi Alpukat Indonesia mencapai lebih dari 600 ribu ton per tahun. Menjadikan Indonesia diperhitungkan oleh Kolombia, Peru dan Republik Dominika. Untuk Kawasan Asia Tenggara, Vietnam siap mengintip dan membersamai Indonesia.
Secara agroekologi wilayah Indonesia memiliki daya dukung tinggi terhadap budidaya Alpukat. Secara sosial budaya tanaman Alpukat juga menjadi bagian kehidupan masyarakat. Menjadi andalan penghasilan selain dari sawah pun ladang.
Si emas hijau demikian sebutannya. Tabungan berharga dari kebun masyarakat. Tentunya diperlukan kerja keras dan kerjasama agar Alpukat si emas hijau menjadi bagian lokomotif ekonomi perbuahan.
Tumbuhan Alpukat bukan lagi sekedar tukulan biji yang tidak sengaja ditanam di pekarangan, ladang pun kebun. Semakin banyak yang dengan sadar terencana mengebunkannya. Siap dengan acuan studi kelayakan. Investasi untuk menjembut si emas hijau.
Nikmat dan manfaat Alpukat