Menjelang perayaan imlek, menuntun langkah melongok Kelenteng Hok An Kiong. Beralamat di Jl. Pemuda No.100 Muntilan, berseberangan dengan toko Nyonya Pang. Gemerlap lampion bergantungan belum terasa. Ini kunjungan seminggu sebelum hari perayaan.
Kelenteng Hok An Kiong merangkum kebersamaan. Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD para penganut ajaran Kong Hu Cu, Taoisme, dan pemeluk agama Buddha.
Keistimewaan kelenteng Hok An Kiong Muntilan pada ukuran Hio-lo (tempat untuk menancapkan hio/dupa) yang jumbo. Berbahan perunggu, dengan ukuran panjang 158 cm, diameter 188 cm dan berat 3,8 ton. Tercatat paling besar di Asia Tenggara.
Kembali menelusuri dokumen percagaran. Kelenteng Hok An Kiong Muntilan tercatat sebagai cagar budaya peringkat Kabupaten/kota. Jenis cagar budaya benda. Disahkan dengan No SK 180.182.317. KEP. 23.2015 tertanggal 2016-04-27.
Bubur Malam
Masih di sekitar toko Nyonya Pang. Kalau Kelenteng Hok An Kiong berseberangan arah kiri, lah di emperan toko sebelah kanan terdapat tenda bubur malam 2. Melengkapi ampiran di Kota Muntilan jelang perayaan imlek.
Kebanyakan penjaja bubur buka di pagi hingga siang hari. Beberapa membuat pembeda dengan bubur malam yang buka sore dan ramai hingga malam hari. Tiada lagi pembatas antara waktu dan jenis makanan.
Penjual dengan ramah menawarkan nasi atau bubur, dibungkus atau makan di tempat. Beliau menyarankan bubur dipisah dengan lauk sayur. Aneka pilihan lauk dan sayur. Atas arahan penjual dijajallah bubur dengan lauk krecek dan sayur lompong.
Sayur lompong terbuat dari tangkai daun talas. Dipilih jenis talas khusus yang tidak gatal. Teringat Muntilan sangat terkenal dengan buntil daun talas. Sayuran yang terbuat dari lapisan daun talas berbumbu dengan isian tongkol berkuah santan gurih pedas. Berbungkus daun pisang.