Mampir yook, sapaan yang terdengar merdu. Kompasiana omah ampiran bagi penyuka hobi membaca dan menulis. Selamat mampir.
Omah Ampiran Kompasiana
Selamat Senin pagi para sahabat Kompasiana. Lah awal minggu menyoal omah ampiran. Terpantik oleh mutiara budaya, urip iku mung mampir ngombe. Hidup laksana mampir minum.
Pengingat perziarahan panjang. Masa hidup sementara. Mampir minum, asupan kesegaran untuk melanjutkan perjalanan. Hehe ini topik bahasan yang dalam, simbok menyimak saja dari para Begawan.
Mampir minum juga memantik kenangan masa kecil. Beberapa rumah menyediakan kendi, wadah minum dari gerabah. Pejalan yang melintas sangat hafal di pekarangan mana saja yang menyediakannya. Lah belum masanya banyak ampiran tempat minum.
Kembali ke judul, Kompasiana juga berperan sebagai omah ampiran. Lah koq bisa? Mari kita ulik.
Kompasiana platform blog bersama. Admin menjalankan fungsi sebagai pengelola demi ketertiban ngeblog kroyokan. Setiap kompasianer pembuka akun di kompasiana dapat melakukan aktivitas hobby membaca, berinteraksi dengan penulis maupun unggah artikel. Kalau membaca saja cukup mampir.
Nah mulai terasa aura omah ampiran maya. Pembaca umum dapat mampir ke masing-masing lapak menikmati sajian tulisan aneka kategori. Kompasianer juga saling mampir. Beberapa singgah nyaris tinggal sangat lama, aktif membaca, berinteraksi dan menulis.
Tidak masalah saat aktivitas lain meningkat, sejenak meninggalkan omah ampiran. Saat kangen kembali mampir dan bergiat. Juga mewadahi yang mau mampir leyeh-leyeh berteduh dengan aktivitas santai mampir menikmati artikel yang ditaja di lapak para sahabat.
Terasa setiap akun juga lapak ampiran bagian dari omah ampiran Kompasiana. Banyak lapak dengan aktivitas ampiran yang padat. Pelintas melihat sang empunya lapak menyajikan tayangan baru.
Mampir sejenak menikmati sajian dalam senyap. Atau mengangguk singkat uluk salam melaui vote. Lain kali mampir bertegur sapa melalui komen, dapat bersantai sambil ngeteh di beranda lapak.
Setiap lapak ampiran memiliki kekhasan. Ada lapak yang menaja karya fiksiana. Lapak ampiran lain seru dengan aktivitas olah raga. Suka sekali dengan lapak serba ada. Lah pelintas hafal dan bebas menentukan jalur ampiran.
Kompasianer yang memiliki kekhasan kosa kata omah ampiran, beliau Mas Herry Mardianto. Sastrawan yang bermukim di DIY. [Eh Yogyakarta juga omah ampiran ya terbuat dari rindu memanggil balik untuk mampir]
Beliau bersama Ibu Negara Omah Ampiran aktif di Kompasiana. Menganggit artikel, membaca tulisan sahabat pun mampir uluk salam hingga berkenan singgah di teras untuk ngobrol aneka topik.
Secara harafiah beliau juga membuka tempat tinggalnya sebagai omah ampiran. Terasa keakraban suasana omah ampiran dari banyak artikel karya beliau. Utamanya para pegiat sastra, mampir bercengkerama hingga membuat dan mengeksekusi perhelatan sastra.
Kompasiana sebagai omah ampiran juga kerap menghelat acara mampir secara luring. Belum lagi perjumpaan mampir bareng oleh aneka komunitas yang bernaung di rumah bersama ini. Krida omah ampiran yang menggerakkan komunitas pun anggotanya.
Mampir dan diampiri bagian dari berkat sukacita. Silaturahmi yang menghangatkan. Bersyukur pojok kebun juga mendapat beberapa kesempatan diampiri. Terima kasih ampiran para sahabat Semarkutiga tanpa agenda khusus komunitas. Terbaru, kompasianer mbak Budiyanti berkenan menyempatkan mampir. Matur nuwun.
Mari menikmati omah ampiran Kompasiana. Saling mampir di lapak ampiran semampu waktu yang tersedia dan di sela aktivitas nyata. Selamat mampir dan diampiri. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H