Mampir sejenak menikmati sajian dalam senyap. Atau mengangguk singkat uluk salam melaui vote. Lain kali mampir bertegur sapa melalui komen, dapat bersantai sambil ngeteh di beranda lapak.
Setiap lapak ampiran memiliki kekhasan. Ada lapak yang menaja karya fiksiana. Lapak ampiran lain seru dengan aktivitas olah raga. Suka sekali dengan lapak serba ada. Lah pelintas hafal dan bebas menentukan jalur ampiran.
Kompasianer yang memiliki kekhasan kosa kata omah ampiran, beliau Mas Herry Mardianto. Sastrawan yang bermukim di DIY. [Eh Yogyakarta juga omah ampiran ya terbuat dari rindu memanggil balik untuk mampir]
Beliau bersama Ibu Negara Omah Ampiran aktif di Kompasiana. Menganggit artikel, membaca tulisan sahabat pun mampir uluk salam hingga berkenan singgah di teras untuk ngobrol aneka topik.
Secara harafiah beliau juga membuka tempat tinggalnya sebagai omah ampiran. Terasa keakraban suasana omah ampiran dari banyak artikel karya beliau. Utamanya para pegiat sastra, mampir bercengkerama hingga membuat dan mengeksekusi perhelatan sastra.
Kompasiana sebagai omah ampiran juga kerap menghelat acara mampir secara luring. Belum lagi perjumpaan mampir bareng oleh aneka komunitas yang bernaung di rumah bersama ini. Krida omah ampiran yang menggerakkan komunitas pun anggotanya.
Mampir dan diampiri bagian dari berkat sukacita. Silaturahmi yang menghangatkan. Bersyukur pojok kebun juga mendapat beberapa kesempatan diampiri. Terima kasih ampiran para sahabat Semarkutiga tanpa agenda khusus komunitas. Terbaru, kompasianer mbak Budiyanti berkenan menyempatkan mampir. Matur nuwun.
Mari menikmati omah ampiran Kompasiana. Saling mampir di lapak ampiran semampu waktu yang tersedia dan di sela aktivitas nyata. Selamat mampir dan diampiri. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H