Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Embun Kebun] Daya Juang Vinca

5 Agustus 2023   08:07 Diperbarui: 5 Agustus 2023   08:08 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vinca tumbuh dari pipa pralon kecil (Dokumen Pribadi)

Sahabat kebun, ini tampilan tanaman Vinca alias Tapak Dara (Catharanthus roseus) di bawah pangkasan pohon Rambutan. Apa sih keelokannya hingga diboyong sebagai tulisan di Kompasiana? Mari coba perhatikan dengan seksama batangnya.

Ooh tanaman Vinca muncul dari pipa pralon PVC sempit diameter sekitar 1 inchi. Yuup inilah yang menjadi amatan simbok kebun selama beberapa bulan. Bagaimana Vinca mungil berjuang melalui pipa pralon dan kini sarat mempersembahkan bunga pink kemerahan.

Tentunya tidak sengaja menanamnya demikian. Lah apa tumon menanam biji Vinca dalam pipa pralon. Hanya angin yang menebarkannya.

Adalah tanaman sirih hias hijau ditanam dalam pot. Kemudian ditancapkan pipa pralon sepanjang kurang lebih 30an cm sebagai perambat. Sirih hias memanjatnya meski kini lebih senang menjalar kesekitar sesuka hati.

Tak jauh darinya ditanam satu pot Vinca si Tapak Dara yang berbunga lebat. Namun sayang kini sudah tidak ada jejak tanaman aslinya. Eh alkisah angin menebarkan sebutir biji Vinca menelusup ke dalam pipa pralon tanaman sirih hias.

Kerja sama kekuatan benih Vinca dan lingkungan saling mendukung. Biji yang terkurung dalam pipa pralon berkecambah. Kagetlah si kecambah koq gelap sekali. Nalurinya memanjangkan tubuhnya menjangkau arah sinar matahari.

Si kecambah mungil yang tumbuh amat sangat memanjang melewati tinggi pipa pralon tersenyum lega menikmati sinar matahari. Tidak terbayang usahanya dan entah kelenturan batangnya. Masih sangat muda harus meliuk setinggi pipa pralon.

Awal teramati simbok saat sudah memiliki beberapa daun bahkan bercabang. Keherananlah mata simbok. Mencabutnya dari pot tumpangan, mana tahan. Hendak membelah si pipa pralon, terlihat si batang kurus Vinca yang harus menopang daun dan cabang. Pipa pralon sempit menjadi penahan.

Wuih lumayan kuat hingga mempersembahkan bunga. Baru-baru ini memperhatikannya ulang bukan hanya karena cantiknya. Terlihat diameter dan lilit batang si Vinca hampir memenuhi lubang pipa pralon. Tentunya akan menjadi pembatas perkembangan batangnya.

Tersemat pembelajaran kehidupan dari Vinca Tapak Dara yang tumbuh dari pipa pralon. Kesempatan hidup dan daya juang yang luar biasa. Tidak menyerah oleh keterbatasan gerak. Tumbuh mengikuti gaya alam.

Semesta mendukungnya, topangan dari pot tumpangan tanaman sirih hias. Siraman matahari yang menerobos sela daun Rambutan. Semua digunakan secara maksimal untuk tumbuh dan berkembang.

Mengikuti panggilan alam, darmanya adalah berbunga. Semoga juga kuat berbuah dan berbiji. Melanjutkan generasi entah bijinya tersebar ke mana. Kehadirannya menginspirasi penikmatnya.

Terima kasih Vinca, terkirim sebagai embun kebun. Mengajarkan memperjuangkan kesempatan hidup dengan cara tidak biasa. Tentang daya juang dan adaptasi. Salam bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun