Menjejakkan kaki di selasar sempit tepian Kali Opak. Menjejak warisan geologi. Spot ini wira-wiri di media sosial diunggah para goweser yang dolan pinggir kali dan berpose dengan sepedanya.
Oh ya mari bersama kita jaga kebersihan. Terlebih kelestarian warisan geologi berharga ini. Kehidupan saat ini berawal dari peristiwa geologi masa lampau. Kondisi kini menjadi jejak peradaban generasi mendatang.
Warisan geologi Lava Bantal Berbah
Lava bantal merupakan jejak aktivitas gunung api bawah laut. Lava panas bertemu air dingin segera membeku dengan bentukan khas. Lanjut dengan peristiwa pengangkatan dari bawah laut. Berpadu dengan endapan dari aktivitas gunung api kini yaitu Gunung Merapi.
Sketsa yang diunduh dari geoparkjogja.jogjaprov.go.id menunjukkan bentang alam unik. Bagaimana gerusan Kali Opak yang berhulu dari Gunung Merapi menyingkap batuan purba. Menurut kajian ada beberapa singkapan, namun di Berbah yang paling kentara.
Tak heran bila Lava Bantal Berbah menjadi laboratorium geologi alam, aneka kajian dilakukan. Para ahli berdatangan menyimak gejala geologi ini. Tidak mengapa kita orang awam ikutan melihat lava bantal yang diperkirakan berumur 56 juta tahun.
Terpikat menikmati singkapan lava bantal gunung api purba berdampingan dengan batu pasir vulkanik muntahan Gunung Merapi yang dibawa oleh Kali Opak. Amatan mata awam terlihat batuan masif bergurat rekahan bersanding dengan tebing berlapis
Seolah menikmati kanvas alam lukisan batuan. Merupa oleh aktivitas geologi dan gerusan Kali Opak. Mata rantai penghubung antara masa purba dan kini.