Ooh sebagai bahan pangan, pegagan merasuk ke aneka produk. Hasil kajian Imelda Saputri dan Evy Damayanthi dari IPB, pegagan untuk campuran cookies sagu. Cookies sagu pegagan yang terpilih adalah cookies 7,5% yang memiliki aktivitas antioksidan sebanyak 15,2% dan kekuatannya setara dengan 140 mg vitamin C/100 g cookies.
Serbuk daun pegagan yang digunakan sebagai pengaya nilai gizi campuran cookies. Hal senada dilakukan oleh peneliti dari Univ Muhamadiah Mataram. Kajian penambahan serbuk pegagan (Centella asiatica) pada mutu cookies tepung mocaf (modified cassava flour). Masih banyak kajian lain.
Pegagan sebagai materi pengobatan
Langkah awal manusia mengupayakan penyembuhan dari penyakit adalah alam. Pengetahuan lokal berbasis amatan dan pengalaman banyak menunjukkan khasiat dari tanaman pegagan. Bukan hanya di Indonesia, banyak negara pengguna daun Pegagan dalam pengobatan tradisional semisal India.
Kini dengan teknologi dapat dikarakterisasi senyawa fitokimia dari tumbuhan pegagan. Tersedia banyak rujukan. Sekali lagi kita periksa kredibilitas sumber bacaan ya. Semisal, hellosehat.com merangkum sejumlah fungsi kesehatan dari daun pegagan.
Mulai dari obat luka luar, hingga efek menenangkan. Malah ada ulasan menunda penuaan dini. Pegagan juga ditengarai memiliki efek meningkatkan daya ingat. Keberadaan senyawa asiatikosida pada pegagan (Centella asiatica) bermanfaat untuk kinerja otak.
Maraknya penggunaan daun pegagan untuk obat herbal menghadirkan kajian lain. Semisal publikasi penelitian Standardisasi ekstrak pegagan, Centella asiatica sebagai obat herbal terstandar hepatoprotektor. Upaya perlindungan konsumen atas obat herbal terstandar.
Pegagan dan skincare
Tidak hanya untuk penganan dan khasiat obat herbal. Daun pegagan juga hadir dalam ragam skincare, kosmetika berbasis nabati. Melalui mode pelembaban kulit ataupun karakter anti bakterinya.
Semisal nih, Pengembangan formula gel ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) sebagai antijerawat. Peneliti Setia Budi dan Mila Rahmawati dari Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin. Tersedia banyak kajian saintifik yang menjadi dasar hilirisasi industri kosmetika.
Wasanakata