Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kidung Musim Silih Berganti

4 Juli 2023   11:25 Diperbarui: 4 Juli 2023   11:42 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silih berganti (Dokumen Pribadi)

Mangsa kang silih-gumanti, samukawis mung endah. [Musim silih berganti, segalanya indah adanya]

Mekaten pethikan saking kidung pepujen. Nggambaraken pengaken bilih sinaosa mangsa silih gumanti, samukawis hanamung endah. Mboten namung endah ing pandulu. Endah ing pangraos awit rinimat ing pagesangan.

[Demikian penggalan lirik dari suatu kidung pujian. Menggambarkan pengakuan bahwa meski musim silih berganti, segalanya indah adanya. Bukan hanya indah secara mata fisik. Namun rasa indah karena senantiasa dipelihara dalam kehidupan]

Sumangga kita raosaken wekdal pletheking surya. Bang bang sumunar ing wetan. Peteng ginantosan pajar. Sarira ngulet saking patileman, gumregah hanambut enjang.

[Mari kita menghayati saat matahari terbit. Pendar bersinar di arah Timur. Gelap berganti dengan terang. Badan menggeliat dari suasana tidur, semangat menyambut pagi.]

Siyang inggih wekdaling makarya. Sadaya titah rinimat kanthi berkah lumantar pakaryan. Sregep nambut kardi ngraosaken srana pangrimating Kang Makwasa.

[Siang adalah saat berkarya. Semua ciptaan dipelihara melalui berkat pekerjaan. Rajin dalam bekerja, menghayatinya sebagai sarana pemeliharaan Yang Maha Kuasa.]

Dumugi wekdalipun srengenge angslup ing palereman. Swasana karaos tidem. Lonlonan sang bagaskara kasaput ing mega lembayung. Sandyakala, wekdal sirep.

[Sampailah waktunya matahari terbenam ke peraduan. Suasana terasa tenang hingga senyap. Perlahan matahari diselimuti oleh nuansa lembayung. Senjakala waktu hening.]

Mangsa silih gumanti. Wonten wekdal tanem. Ndangir ugi ngrabuk. Wekdal manah tintrim awit ama ngebyuk. Manah rumaos semplah awit asiling karya cupet kaoyak kabetahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun