Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kayungyun Nasi Balap Puyung Kuliner Lombok

3 Juli 2023   21:03 Diperbarui: 3 Juli 2023   21:32 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Balap Puyung Kuliner Lombok (Dokumen Pribadi)

Bermula dari Inaq (Ibu) Esun seorang pedagang yang sering membawa bekal masakan sendiri. Nasi bungkus dengan lauk sederhana dan sambal khas pedasnya. Lah ternyata banyak penggemarnya.

Pertambahan usia mengurangi kegesitan beliau berdagang di pasar. Kemudian beliau membuka warung makan sederhana di rumahnya di desa Puyung, Lombok Tengah. Sematan kata balap memiliki kisah tersendiri.

Kerabat beliau, sumber lain menyebutnya cucu adalah pembalap. Kala merayakan kemenangan diajaknya teman satu geng makan di gerai Inaq Esun. Jadilah sebutan Nasi Balap Puyung Inaq Esun.

Nama dan racikan kuliner pembawa rezeki penyalur berkat. Kini selain di tempat aslinya, sajian ini dapat dinikmati di banyak tempat. Termasuk di bandara serasa suguhan selamat datang dan selamat jalan. Memikat penikmatnya mematerikan rasa pedasnya.

Sajian ini tidak hanya diwariskan kepada keturunan Inaq Esun. Diteruskan kepada masyarakat Lombok secara umum. Menjadi bagian kuliner identitas, duta budaya pewarta Lombok.

Pengunjung Lombok, mari jangan lewatkan menjajal Nasi Balap Puyung. Mengabadikan rasa Lombok secara nyata. Bila terdengar seruan aduh biyung, jangan katakan simbok kebun terlupa mengingatkan. 

Kini di Kawasan Mandalika terdapat Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Adakah jejak pembalap lokal keturunan Inaq Esun di gelanggang tersebut? Toh sesama Kawasan Kabupaten Lombok Tengah.

Pastinya kuliner Nasi Balap Puyung Inaq Esun menjadi elemen dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Pengembangan kawasan yang menempatkan masyarakat dan budaya lokal sebagai sentra layanan. Makin kayungyun Nasi Balap Puyung Kuliner Lombok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun