Bagaimana dengan penguatan tebing bibir teras? Mari sedikit mendongak. Terlihat aneka model penguatan tebing teras. Ada model dinding batu, beberapa dibiarkan dengan penguatan tumbuhan. Akarnya akan mencengkeram tanah di teras tidak terlalu tinggi. Menahannya dari kelongsoran.
Nah ini dijumpai rorak (ada panah kuning di foto). Dibuat galian sempit di bidang teras bangku. Fungsinya untuk memerangkap tanah yang terbawa aliran air dari teras di atasnya. Tanah yang terperangkap akan memenuhi rorak. Bila penuh dapat dibuat rorak baru disebelahnya.
Sambil menapaki lintasan jalan salib, izinkan mata sesekali menunduk. Jalan kecil terbuat dari susunan conblock mengurangi penyemenan massif. Diharapkan air baik air hujan maupun aliran permukaan (run off) berkesempatan masuk ke dalam tanah. Mengurangi daya gerus sekaligus mengisi cadangan.
Penguatan tebing teras, rorak dan kesempatan infiltrasi air jadi varian faktor praktis mekanik. Upaya mengelola kelestarian alam menekan erosi. Diintegrasikan dengan penataan lansekap taman.
Yook menyoal tentang faktor C alias tumbuhan. Berjalan di GMP terasa sejuk. Semilir angin gunung dan teduhnya tumbuhan menjulang. Segarnya udara kaya oksigen (O2) yang dibebaskan tumbuhan. Menyegarkan pernafasan kita. Ziarah upaya sehat jasmani rohani.
Ini dia paduan tumbuhan berkanopi tinggi, menengah dan rendah penutup tanah secara langsung. Menjadikan model multi strata. Memecah daya pukul air hujan. Butir hujan diterima oleh kanopi tertinggi, pelan disalurkan ke kanopi sedang hingga terendah.
Paduan yang tidak hanya indah dipandang sekaligus ekologis. Lurusnya batang bambu bersanding dengan corak daun Aglonema. Juga border hamparan Spathiphyllum si lili perdamaian. Tajuk tanaman di teras memperindah, menyegarkan sekaligus menekan erosi.