Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ceriwis Itu Menyehatkan

17 Juni 2023   21:38 Diperbarui: 17 Juni 2023   22:08 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ceriwis Itu Menyehatkan (olah grafis pribadi)

Kesehatan mental tidak dibatasi usia. Semisal pada paguyuban adiyuswa (lansia) salah satu sesi yang dibahas kemampuan berbicara. Secara fisik melatih organ pengucapan, ingatan pun koordinasi otak dan ucapan.

Keceriwisan akan berpadu dengan kecerewetan, hehe. Sama-sama cara pengungkapan isi hati. Para pendamping (care giver) penderita Alzheimer merindukan keceriwisan bahkan kecerewetan dampingannya. Kesedihan terdalam adalah orang terkasih yang tidak lagi mampu merespon lingkungan.

Menulis menyalurkan bakat ceriwis dalam tata kata. Ceriwis melahirkan kreativitas. Keceriwisan yang terkelola. Menulis menunda lupa. Bagian dari merawat kesehatan mental. 

Mari bagi sahabat yang suka mematerikan keceriwisan kata dalam tulisan. Berbahagialah kita semua. Racik keceriwisan melalui karya.

Keceriwisan Simbok 

Saat kecil, Simbah (nenek) sering mengatakan, sambil mengelus kepala, bocah koq ceriwis, banget. Anak kecil koq ceriwis sekali. Ungkapan ceriwis tidak selalu menyeret kejengkelan. Keceriwisan bisa mengejawantah dalam wujud lain.

Keceriwisan yang terbawa dalam gaya penulisan. Semisal model mendongeng (story telling) memangkas jarak antara penulis dengan pembaca. Kadang melipir sejenak dari alur. Ataupun menulis satu obyek dengan varian sudut pandang.

Mengecek daya keceriwisan, simbok ambil contoh dari satu kunjungan singkat ke Manado. Acara mencangkul dengan hasil samping beberapa tulisan, menunda lupa. Ini 7 keceriwisan yang terekam di Kompasiana.

Penanda keceriwisan awal tertera pada Pesan Tersirat dari Sebungkus Nasi Kuning. Artikel ke 4 saya di K tertanggal 10 Juni 2017. Menyantap sebungkas nasi kuning khas Manado tidak hanya memanjakan lidah menenangkan lambung. Merasakan pesan dari kekayaan dan kearifan lokal.

Keceriwisan berlanjut dalam sajian Flora dan Fauna Unggulan Sulawesi Utara dalam Selembar Batik. Artikel ke 7 di K bertitimangsa 20 Juli 2017. Amatan selintas dari gerai cindera mata di bandar udara pagi hari. Aneka motif kain serasa data statistik dalam rancang visual.

Curahan hujan menemani kunjungan ke cagar budaya makam Tuanku Imam Bonjol. Mengungkit keceriwisan Pesan Damai dari Minangkabau ke Minahasa. Artikel K ke 92 bertanggal 3 Maret 2019. Gerimis mengungkit daya ceriwis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun