Sudut pandang Parangtritis pariwisata berkelanjutan
Menyigi pantai Parangtritis menghadirkan aneka sudut ulas. Aspek alam baik bentang alam, bentukan geologis pun ragam tumbuhan menghadirkan decak kagum. Ekotis dari estetika alami.
Sudut ritual budaya mengemuka melalui ritual tradisi adat pun keagamaan. Pemaknaan penyatuan kekuatan daratan dan lautan dalam kendali kekuatan ilahi. Penghargaan atas budaya setempat.
Aspek sosial ekonomi juga terasa kuat denyutnya. Berapa pihak dan jumlah pelaku ekonomi yang terlibat. Penyedia hidangan makanan hingga hiburan. Tatanan sosial yang mengikatnya semisal aneka paguyuban pelaku bisnis.
Aspek kebersihan pengelolaan sampah. Hiks rasanya lagu rutin. Peningkatan aktivitas wisata dan ekonomi seiring dengan masalah sampah. Tindakan sementara membuang sampah ke laut dijawab langsung oleh laut yang mengirimkannya kembali ke daratan.
Lontaran sekilas, begitu banyak limbah dari penikmat kelapa muda. Limbah yang kering oleh paparan sinar matahari bukankah potensial ya untuk bahan bakar penyiapan kuliner olahan laut? Tentunya perlu sentuhan kajian yang memadai.
Sampah dari kemasan air mineral pun penganan yang umumnya sulit terdegradasi secara alami. Bagaimana penanganannya agar tidak menurunkan daya dukung lingkungan.
Eksotisme Parangtritis tidak diragukan lagi. Budaya yang berakar didalamnya bagian dari kekuatan masyarakat. Harmonisasi aktivitas manusia dan kesediaan 'mendengar bahasa alam' bagian dari pariwisata keberlanjutan.
