Tebing granit berongga atau batu bolong hasil dari peristiwa geologi. Ditengarai sebagai hasil aktivitas gunung api purba Nangi Punikan, gunung api bawah laut. Membentuk barisan pantai di sepanjang pesisir barat Lombok termasuk Pantai Batu Bolong. Situs geologi dengan kode pengelolaan 11.
Menarik menyimak kegiatan Geopark Goes to School yang dilakukan Pemda setempat. Upaya memasyarakatkan geosite (situs geologi) kepada siswa didik. Peserta mendapat penjelasan dari pakarnya, seakan diajak mendengar batu berbicara.
Batu yang membabar cerita dari interpretasi sains teknologi. Menyuguhkan sejarah pembentukan pantai. Mempengaruhi kekayaan alam (natural heritage) yang menyimpan kekayaan flora-fauna (biological heritage) tipe peralihan Asia-Australia. Mempengaruhi budaya masyarakat (cultural heritage).
Pura Batu Bolong kekayaan peradaban bangsa
Sejenak mengunjungi Pura Batu Bolong di jalan Raya Senggigi menyentuh relung hati. Bukan sekadar menikmati keindahan alam. Mencakup warisan budaya dan geologi.
Selalu senang mewartakan kekayaan dari titik kecil suatu global geopark. Sambil menitip harap pendekatan dalam pengelolaan wisata dan pengingat diri. Penghormatan atas budaya dan masyarakat lokal.
Wisatawan adalah tamu yang diizinkan ikut menikmati keelokan alam oleh kemurahan warga lokal. Saling menghargai antara pengunjung dan warga setempat. Kiranya Pura Batu Bolong keping alit dari Rinjani Global Geopark versi UNESCO menjadi bagian kesejahteraan bersama masyarakat lokal. Esensi pariwisata berkelanjutan.
Pura Batu Bolong dan tebing batu granit berbicara. Tentang harmoni alam, flora fauna, dan manusia. Bersama menata dan menikmati harmoni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H