Nah sekarang mulai terlihat benang merahnya. Antara pejalan atau penulis di Kompasiana. Tali rambu kategori dan peluang keserimpet.
Saat kita klik mulai menulis di bagian kanan atas halaman Kompasiana, kita dituntun ke dashboard akun kita. Terlihat penanda tulis artikel. Urut dari atas dimulai kategori, judul lalu bidang untuk menulis.
Beberapa sahabat memiliki kebiasaan menulis langsung tanpa draf. Lah drafnya sudah siap sedia di ingatan tinggal goyang jemari. Kalau simbok kebun masih suka berkutat buat draf di file word baru ditempel salin.
Kembali pada urutan antara kategori dan menulis. Beberapa kategori sangat khas dan memandu penulisnya. Semisal fiksiana tidak akan diisi reportase kan ya.
Lah simbok seringnya asal nulis dulu. Baru saat memasukkan jadi setengah riweuh menetapkan kategorinya. Eits, jangan ditiru loh ya.
Semisal menurut kita ini artikel travel story sub trip. Weleh isinya condong ke budaya. Nah kan ada tali alias rambu kategori. Tapi kita malahan bingung keserimpet. Tidak jarang artikel simbok keserimpet njungkel salah kategori.
Mbak dan Mas admin yang menggawangi bergegas meletakkannya sesuai koridor kategori. Terbayang kan ya setiap harinya beliau pada mantengi memantau aliran artikel yang menderas diunggah. Sambil senyum sesekali ya mungkin agak gemes beliau meluruskan kembali artikel yang keserimpet kategori.
Sahabat pembaca Kompasiana, kalau artikel ini seyogyanya masuk kategori apa ya? Apa Tumon? Keserimpet kategori di Kompasiana. Salam senyum, awas keserimpet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H