Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kelana Rasa Bakso Legendaris Salatiga

25 April 2023   19:46 Diperbarui: 25 April 2023   22:11 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelana rasa bakso (dokumen pribadi)

Bakso, kuliner oriental menggelinding merasuk menjadi bagian sajian Nusantara. Bermula dari ungkapan bakti kasih seorang anak kepada bundanya kini menjadi kesayangan bersama. Kelana rasa bakso selalu meninggalkan jejak cerita.

Bakso perwujudan kasih sayang

Sejarah panjang bakso ditengarai sejak penghujung Dinasti Ming pada abad ke-17 Masehi. Meng Bo memiliki karsa mempersembahkan masakan daging untuk ibundanya yang berusia sepuh dengan kendala gigi. Karsa mengait cipta, berkreasi dengan bola mini daging cacah halus berkuah hangat.

Kreativitas bakso merangkum rasa, karsa, dan cipta. Perwujudan kasih sayang yang tak lekang oleh zaman. Kini menjadi jejak kuliner abadi. Menjadi pengungkit perputaran roda ekonomi luar biasa.

Sajian bakso bersifat sangat universal. Melampau batas wilayah tersebar di penjuru dunia dengan aneka sebutan. Enak disantap tanpa batasan waktu mulai sajian pagi, siang hingga malam. Ramah lintas usia dari kanak-kanak hingga sepuh.

Tampilannya juga sangat beragam dari model polosan. Bola bakso dipadu mi, sejumput sayur diguyur kuah panas segar. Variasi isian bakso pun wujudnya dibelah laiknya bunga hingga pipih gepeng.

Kelana rasa bakso legendaris Salatiga

Setiap daerah memiliki kisah tentang kuliner bakso. Begitupun Salatiga. Udara yang sejuk ramah menerima sajian hangat. Tidak hanya ronde panas, namun juga bakso segar dengan aroma gurihnya.

Tercatat sejumlah kedai bakso. Hampir setiap pengkolan tersedia tukang bakso ala gerobak mangkal, maupun dorong dengan nada teng teng yang khas. Begitupun rumah makan dengan aneka kapasitas.

Beberapa diantaranya, simbok kebun sajikan bagi sahabat Kompasiana. Urutan ngacak tanpa preferensi tertentu. 

Bakso Taman Sari (kuliner bersejarah Salatiga)

Bagi sahabat generasi simbok, kelana nostalgia langsung beraksi. Dahulu Kota Salatiga memiliki Taman Sari, Taman Kota yang berada di dekat Rumah Dinas Walokota. Sekitar Tugu nol Salatiga.

Perkembangannya Taman Sari berkali salin wujud. Di Kawasan inilah gerai Bakso Taman Sari berkembang. Bermula dari areal tengah Kawasan Jl Jendral Sudirman. Kini menetap di Jl Diponegoro No. 105 ruas jalur protokol Salatiga Semarang.

Sajian kian bervariasi. Penikmat kuliner dapat menikmati sambil duduk santai di ruangan yang rapi lapang. Sedikit kehilangan nostalgia rasa panas berdekatan dengan tungku penjerang kuali kuahnya. Begitupun kapasitas parkir yang memadai.

Melalui serangkaian proses panjang, Bakso Taman Sari ditetapkan sebagai kuliner bersejarah Salatiga (Salatiga Culinary Heritage) sejak 2021. Pengakuan dan penghargaan sejarah panjang sejak 1965. Dibidani oleh Ibu Indah Setiani.

Bakso babat (sebelah) tukang gigi

Nah kan pembaca tersenyum simpul. Termasuk bakso legendaris Salatiga. Banyak diantara kami memelesetkan dengan bakso gigi. Maksudnya kedai bakso bersebelahan dengan ahli atau tukang membuat gigi (protese gigi). Hampir segenerasi dengan bakso Taman Sari.

Tempat masih tetap di Jl Jend Sudirman. Dekat Swalayan Ada Baru. Bersebelahan dengan aneka took dengan tempat parkir yang mudah di sepanjang jalur utama kota.

Kedai dari dulu hampir tidak berubah. Ukuran mungil dengan ciri khas warung yaitu banyak kalender tergantung di tembok. Buat penggemar babat, mari dijajal. Babat disajikan dalam potongan berwarna putih bersih.

Bakso Sari Roso ABC

Masih di jalur pusat kota Salatiga, Jl Jend Sudirman No.274 bagian ujung luar nyaris di pertigaan ABC. Sehingga pelanggan lebih mengenalnya dengan bakso ABC. Menyambut ramainya pengunjung kini dapat juga dinikmati di cabangnya daerah pertokoan Pendawa.

Antre bakso pascalebaran 2023 (dokpri)
Antre bakso pascalebaran 2023 (dokpri)

Tetap di ruas Jend Sudirman. Mampir sejenak pada lebaran hari ke3 pk 20an masih terlihat ramainya pengunjung. Membeli untuk dibawa pulangpun diterapkan antrian. Mungkin penikmat kuliner mulai bosan dengan sajian bersantan opor ayam, rendang pun sambal goreng. Alternatif bakso panas segar berkuah bening menjadi jujugan.

Bakso Trikoyo

Ini salah satu bakso legendaris Salatiga. Masih di jalan Jend Sudirman pengkolan ke Jl A. Yani. Pengunjung pelanggan lama masih mengingat saat ngantri duduk di bangku kayu dingklik. Sahabat pembaca yang ingin bernostalgia ataupun penasaran ingin mencoba, yok sila mampir.

Bersama ke 3 bocah kami sering ikutan ngantre di dingklik. Kini si bocah sudah menggandeng bocah. Alamak minimal 1 generasi rentang usaha bakso ini.

Bila kedai bakso yang disajikan di atas terasa aroma nostalgia alias zaman jadul. Tidak usah kuatir. Aneka kedai bakso dengan nama dahsyat dan racikan menggoda siap menggoyang lidah sahabat pecinta bakso lintas generasi.

Menikmati semangkok bakso kuah panas mengepul. Menambahkan sesendok sambal untuk sensasi pedas. Pelan membelah bola daging atau langsung santap bila berukuran kecil. Mengunyahnya perlahan-lahan. Menghadirkan kelana rasa nostalgia tanpa ujung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun