Semisal pewarta lirik lagu. Begitupun penulisan teks pada sajian video. Bagaimana ejaan yang diterakan sesuai dengan kaidah penulisan bahasa daerah Jawa.
Pengucapan lafal ejaan pada kosakata bahasa daerah Jawa sering tidak sama dengan penulisannya. Semisal kata "soto" dan "sata". "Soto" merujuk pada salah satu jenis masakan. "Sata" bermakna tembakau. Beda sekali kan maknanya kalau salah eja penulisan.
Sangat prihatin dengan pernik salah kaprah penulisan kata atau tembung bahasa daerah Jawa. Paling banyak kerancuan antara a dan o, e dengan i, dh dengan d juga th dengan t. Hehe, sayangnya Simbok kebun tidak memiliki kompetensi babar blas dalam ilmu berbahasa secara pakem.
Ini hanya contoh lagu campursari Mas Didi Kempot yang sangat popular. Karya apik beliau sering disalin dengan ejaan yang sedikit meleset. Sayang kan karya apik Mas Didi Kempot. Mari kita apresiasi dengan ejaan penulisan yang seturut narasi beliau.
Ning stasiun balapan. Kuto Solo sing dadi kenangan. Kowe karo aku. Naliko ngeterke lungamu..... Â Penulisan "kuto" yang merujuk pada kota adalah "kuta". Begitupun "naliko" adalah nalika. Mari selaraskan saat kita menyalinnya.
Ning stasiun balapan.
KutoSolo sing dadi kenangan. Kowe karo aku.Nalikongeterke lungamu.....
Ning Stasiun Balapan. Kuta Solo sing dadi kenangan. Kowe karo aku. Nalika ngeterke lungamu..... Â
Sebagai acuan terdapat Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Huruf Latin yang Disempurnakan (PUEBJ). Berbagai revisi terus dilakukan dan terbaru sependek yang saya tahu terbitan 2006. Dapat juga menggunakan bantuan bausastra (kamus bahasa Jawa).
Pembaca Kompasiana sangat beruntung, salah satu Kompasianer dari Yogya adalah pakar dalam hal ini. Beliau adalah Bapa Herry Mardianto, mari nikmati karya luar biasa di akun beliau.
Kembali kepada apresiasi atas karya seniman Mas Didi Kempot. Doodle google hari ini mengenang karya besar maestro lagu campursari berbahasa daerah. Semoga diikuti oleh penyalin lirik dan pengisi teks video. Mengikuti kaidah PUEBJ setidaknya berusaha menyelaraskan.
Salam cinta bahasa daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H