Mendapat sematan surganya pasar tradisional. Juga pasar priyayi, menyajikan dagangan kualitas unggul. Utamanya adalah kebutuhan pokok sehari-hari. Berbeda dengan Pasar Klewer tetangganya yang difokuskan pada sandang.
Bagaimana tampilan di dalam? Hehe disajikan lain kali. Bakalan kalap dengan aneka kuliner. Mau dawet Sargede, cabuk rambak atau penganan lain dengan tampilan dan rasa menggoda. Pun pastinya etalase dagangan kebutuhan pokok yang ditata apik.
Untuk menata kepadatan kendaraan tersedia tempat parkir di jalan Ketandan, posisi di sisi kiri pasar. Pembelanja akan ditawari jasa ibu gendhong yang tersenyum ramah membawakan belanjaan. Atau mau naik becak yang berjajar di depan pasar. Eits lain kali diceritakan.
Ini saya sertakan tautan artikel apik anggitan Herlambang dkk. Pengenalan Cagar Budaya Pasar Gede Harjonagoro Surakarta Bagi Generasi Muda Melalui Video Time Lapse. Keren menautkan nilai antar generasi salah satu misi cagar budaya.
Cagar Budaya Kelenteng Tiek Kok Sie
Gairah pasar yang dimotori oleh warga keturunan Tionghoa tidak melunturkan tradisi dan religinya. Muncul kebutuhan tempat beribadah. Keberadaan kelenteng di Jl Ketandan jawabannya. Posisi di kiri depan Pasar Gede.
Penegas tata kota pada zamannya. Komunitas pendatang berada di luar kawasan keraton. Dipisahkan oleh batas alami aliran Kali Pepe.
Perkembangannya menjadi tempat ibadah antar beberapa aliran. Juga untuk fasilitas kepentingan sosial. Arsitektur bangunan yang khas merah kuning keemasan.
Kelenteng Tiek Kok Sie ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan SK Wali Kota Solo No: 646/1-2/1/2013 Tanggal SK: 3 Mei 2013. Pengelolaan satuan KB002084.
Cagar Budaya Tugu Jam Pasar Gede