Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Edukasi Hidroponik Sayuran di Bendung Tirtonadi

4 Februari 2023   19:38 Diperbarui: 5 Februari 2023   02:00 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah hidroponik Bendung Tirtonadi (dokumen pribadi)

Wajah bantaran sungai dipengaruhi oleh pengelolanya. Dapat dikemas menjadi tempat menyenangkan. Edukasi hidroponik sayuran di bendung Tirtonadi Solo salah satu contohnya.

Selaku simbok penyuka sungai sangat senang kala menikmati Bendung Tirtonadi Solo. Seringnya mampir dari sisi jalan Solo Semarang, di depan terminal bus Tirtonadi. Nah kali ini singgah di sisi seberangnya menyusuri Jl. Popda.

Melintas di tugu dan jembatan Keris dari arah kota, belok kiri Taman Bendungan Tirtonadi. Maju sedikit dan berhenti di Taman BBWS Bengawan Solo. Masuk melalui warung Bendung Tirtonadi yang ditata kekinian, dilengkapi dengan panggung hiburan.

Warung Bendung Tirtonadi (dokpri)
Warung Bendung Tirtonadi (dokpri)

Etalase dan edukasi hidroponik

Menyentuh selasar tepian sungai, mata simbok terpikat oleh tatanan yang tidak lazim. Koq banyak perangkat hidroponik vertikultur ya. Model bertanam bertingkat dengan media larutan hara. Ooh mungkin ini hiasan bagian dari tata kota ataupun pengelola taman.

Hidroponik dan Bendung Tirtonadi (dokpri)
Hidroponik dan Bendung Tirtonadi (dokpri)

Menyusuri tepian sungai, mengagumi teknik bendung karet ciri khas bendung Tirtonadi. Uap air dari kali yang ditata bersih menambah kelembaban saat udara kering. Bila Lelah tersedia bangku di keteduhan pepohonan.

Rasanya ada yang nyetrum di benak Simbok kebun. Laiknya potongan puzzle yang tetiba disatukan. Keberadaan hidroponik bukan sekedar elemen. Tepok jidat ooh ini mah kesatuan konsep edukasi hidroponik sayuran.

Jajaran instalasi hidroponik vertikal. Keberadaan rumah hidroponik. Gerai Bengawan hidroponik. Saling melengkapi pola membentuk konsep yang utuh dalam edukasi. Inovasi kreatif.

Baiklah kita mulai dengan pengunjung dimanjakan dengan tampilan sayuran segar dalam instalasi hidroponik yang operasional. Bagus ya kata indera mata. Tak puas indera peraba, tanganpun menjawilnya.

Perangkat hidroponik yang terangkai apik menjadi tirai pagar hidup antara warung dengan areal pengunjung berjalan di selasar. Bagian dari taman vertikal yang dapat di panen. Taman tidak melulu diisi dengan tanaman hias. Bisa koq sayuran tampil indah.

Kemudian kita diperjumpakan dengan Rumah Hidroponik Bendung Tirtonadi. Rumah kaca dengan skala mini. Paduan cat merah bata kontras dengan sekitar. Menyatukan aura air dengan pepohonan hijau di tepian.

Sayang saat mampir tergembok, celingak celinguk tidak menemukan yang ditanya. Tetaplah melongok melalui dinding kasa. Etalase hidroponik tanaman aneka sayuran. Terlihat beberapa stadia umur tanaman.

Olala bagus banget begitu puji simbok. Etalase sekaligus workshop. Nah dilengkapi apabila pengunjung sudah terpikat minat ada produk hidroponik. Tertulis tersedia sayuran segar, jus sayuran juga salad sayuran. Dari mata, hati lanjut ke dompet yang beraksi.

Kembali sayang sekali tidak ada aktivitas. Belum sempat mencari referensi pemberitaan saat kegiatan ini awal dilaunching. Terbayang pengunjung yang lelah berolah raga menikmati jus ataupun salad sayuran sambil duduk di kursi menikmati river side.

Jalan santai lanjut minum jus sayuran di tepian sungai (dokpri)
Jalan santai lanjut minum jus sayuran di tepian sungai (dokpri)

Pulangnya masih membontot sayuran segar untuk di rumah. Apabila minat bertanam makin membuncah, dapat belajar dengan bimbingan staf teknis di spot tersebut. Perhatian akan instalasi makin detail.

Semakin berminat memancing informasi ketersediaan bahan dan peralatan. Gerai instalasi siap pasang, benih, nutrisi hidroponik. Atau yang model tanpa semai langsung beli bibit yang siap ditanam di net pot memangkas waktu agar segera panen.

Etalase dan workshop hidroponik di bendung Tirtonadi (dokpri)
Etalase dan workshop hidroponik di bendung Tirtonadi (dokpri)

Lain kali komunitas datang berlatih. Mulai dari anak dari PAUD, sekolah dasar pun lembaga pendidikan lain. Atau simbok datang dengan teman dasawisma untuk belajar sambil rekreasi di tepi sungai. Kawasan bantaran kali menjadi sarana healing secara ragawi pun hati yang gembira.

Terbayang semangat edukasi yang dibangun saat perancangan. Setiap komponen digagas dan ditata dengan baik. Kenyataan di lapang tidak selalu mudah diterapkan. Semangat kepada pengelola, apresiasi atas gagasan yang diimplementasikan.

Sumbadra dan Sumantri menjaga sungai (dokpri)
Sumbadra dan Sumantri menjaga sungai (dokpri)

Sambil berjalan pulang, pandang tertambat pada pola di lantai selasar. Tokoh pewayangan, bagian dari kota budaya. Semisal Sumbadra dan Sumantri. Sumbadra, dewi sakti cantik anggun lemah lembut. Sumantri dengan kesaktiannya memindahkan Taman Sriwedari dari Kahyangan. Filosofi memetri bumi.

Bendung Tirtonadi selalu di hati

Bendung Tirtonadi bagi warga Solo dan pelintasnya memiliki tempat khas di hati. Tirtonadi, berasal dari kata tirto bermakna air dan nadi adalah pembuluh darah. Menjadi gabungan penanda aliran air kehidupan.

Pesona Bendung Tirtonadi (dokpri)
Pesona Bendung Tirtonadi (dokpri)

Secara fisik sungai atau kali yang mengalir tersebut menampung air dari pemukiman. Bersama melaju menuju ke pembuangan atau induk sungai Bengawan Solo. Melindungi pemukiman bagian hulu dari genangan.

Bendung yang berada di depan terminal bus Tirtonadi ditujukan untuk menata ketinggian air. Agar aman baik bagi pemukiman hulu pun hilir. Begitupun ditata pelimpasannya melalui pintu air agar daerah hilir tidak terendam saat air melimpah.

Tidak hanya difungsikan secara teknis, bendung Tirtonadi juga menjadi bagian pariwisata kota Solo. Selalu nyes menikmati tembang Tirtonadi karya komponis Eyang Gesang. Warga masyarakat bercengkerama menikmati gemericik air di Tirtonadi.

Juga menjadi sarana edukasi hidroponik sayuran bagi warga sekitar. Semoga apa yang sudah dimulai dapat berlangsung terus. Semakin menjadi berkat dengan penyesuaian minat peserta ajar. fungsi bendung

Multi fungsi Bendung Tirtonadi. Penata air, ekowisata hingga eduwisata. Lestari kawasan bantaran sungai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun