Wajah bantaran sungai dipengaruhi oleh pengelolanya. Dapat dikemas menjadi tempat menyenangkan. Edukasi hidroponik sayuran di bendung Tirtonadi Solo salah satu contohnya.
Selaku simbok penyuka sungai sangat senang kala menikmati Bendung Tirtonadi Solo. Seringnya mampir dari sisi jalan Solo Semarang, di depan terminal bus Tirtonadi. Nah kali ini singgah di sisi seberangnya menyusuri Jl. Popda.
Melintas di tugu dan jembatan Keris dari arah kota, belok kiri Taman Bendungan Tirtonadi. Maju sedikit dan berhenti di Taman BBWS Bengawan Solo. Masuk melalui warung Bendung Tirtonadi yang ditata kekinian, dilengkapi dengan panggung hiburan.
Etalase dan edukasi hidroponik
Menyentuh selasar tepian sungai, mata simbok terpikat oleh tatanan yang tidak lazim. Koq banyak perangkat hidroponik vertikultur ya. Model bertanam bertingkat dengan media larutan hara. Ooh mungkin ini hiasan bagian dari tata kota ataupun pengelola taman.
Menyusuri tepian sungai, mengagumi teknik bendung karet ciri khas bendung Tirtonadi. Uap air dari kali yang ditata bersih menambah kelembaban saat udara kering. Bila Lelah tersedia bangku di keteduhan pepohonan.
Rasanya ada yang nyetrum di benak Simbok kebun. Laiknya potongan puzzle yang tetiba disatukan. Keberadaan hidroponik bukan sekedar elemen. Tepok jidat ooh ini mah kesatuan konsep edukasi hidroponik sayuran.
Jajaran instalasi hidroponik vertikal. Keberadaan rumah hidroponik. Gerai Bengawan hidroponik. Saling melengkapi pola membentuk konsep yang utuh dalam edukasi. Inovasi kreatif.