Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sabo Pengendali Aliran Lahar Dingin

9 Desember 2022   10:56 Diperbarui: 3 Januari 2023   23:22 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabo atau dam Kali Apu penuh pasir pada Juni 2014 (Dokumentasi pribadi)

Sabo sosok gagah perkasa. Menghadang aliran lahar dingin, menjinakkannya untuk melindungi masyarakat agar tidak terimbas kerasnya amukan muntahan gunung api. Sabo memberikan ruang aliran lahar dingin, simbol persahabatan dengan gunung berapi.

Sabo

Berada di wawasan cincin api, Indonesia memiliki banyak gunung berapi. Gunung berapi dengan segala aktivitasnya. Termasuk potensi erupsi dan ikutannya. Paduan bahaya dan berkah dari gunung api.

Akhir tahun ini ditandai dengan erupsi Semeru 2022. Pengingat erupsi gunung berapi dengan aneka muatannya. Awan panas, debu volkanik, lava pijar hingga muntahan materi di seputar puncak gunung.

Erupsi Semeru 2022 mengingatkan dengan aktivitas Gunung Merapi, setidaknya pada tahun 2010. Aktivitas luar biasa. Ikutannya adalah banjir lahar dingin yang mengalir di aliran sungai yang bermata air dari puncak.

Nah, disinilah sabo berperan. Sabo pada hakikatnya adalah sistem pengendalian aliran lahar dingin. Berfungsi untuk mengurangi kecepatan aliran sehingga memberi kesempatan pengendapan material bawaan.

Berada pada jalur aliran gunung berapi sekitar hulu. Aliran yang mengandung masa materi muntahan gunung api memiliki daya perusak besar. Seturut dengan energi potensial gravitasi. Keberadaan sabo melindungi daerah tengah dan hilir dengan meminimalkan potensi bencana.

Teknologi sabo ini berasal dari Jepang dan diadaptasi di seputar Gunung Merapi. Aneka sebutan semisal tanggul untuk bentuk yang paling sederhana. Ada pula yang menamai dam atau bendung dengan fungsi spesifik penahan aliran sedimen.

Berikut sajian sabo di Kali Apu dan Kali Pabelan amatan simbok antara 2013-2022.

Sabo Kali Apu sebagai pengendali aliran lahar dingin

Sabo atau dam Kali Apu berada di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Ini tampilan Sabo pada bulan September 2013. Mari simak gambar berikut. Unit bangunan mencakup area pengendapan, tanggul penghadang dan jalan luapan banjir. Dibuat bertingkat untuk meredam energi gerak perusak.

Sabo atau dam Kali Apu pada bulan September 2013 (Dokumentasi pribadi)
Sabo atau dam Kali Apu pada bulan September 2013 (Dokumentasi pribadi)

Sabo atau dam dengan konstruksi kuat sebagai penahan dan pengendali aliran lahar dingin. Batu besar dihadang, material lain dilalukan lubang (tanda panah), jalan luapan banjir difungsikan sebagai jembatan.

Dam Kali Apu adalah bagian dari infrastruktur pengendalian lahar hujan Gunung Merapi, dengan fungsi sebagai penahan sedimen maupun pengarah aliran. Dam untuk mengantisipasi bahaya banjir lahar akibat jutaan meter kubik material letusan di daerah puncak yang turun gunung bersama air hujan.

Letusan Merapi 2010 menyemburkan material yang kelak menjadi berkah tanah subur dan pasir. Sebanyak 150 juta meter kubik material di puncak gunung yang siap menjadi lahar hujan dengan segala konsekuensinya.

Lahar gunung berapi adalah material vulkanik terdiri dari campuran batu, kerikil, pasir, debu yang jika bercampur teraduk dengan air hujan menjadi semacam bubur pekat. Sifat sangat lekat ibaratnya mampu mengangkat batu sebesar gajah bunting 'berlayar' di lautan pasir.

Berat jenisnya mencapai 2 ton/meter kubik. sebagai pembanding berat jenis air 1, campuran beton 2.4 ton/meter, meluncur sangat cepat mencapai 60 km/jam. Energi potensial gravitasi menjadi energi gerak dengan daya perusak hebat.

Mengantisipasi aliran lahar tersebut dibangun dam Kali Apu sebanyak 5 buah dengan kapasitas hadang 650 000 meter kubik. Pembangunan dam disini sebagai konsekuensi logis upaya meminimalkan dampak bahaya banjir lahar hujan.

Sabo atau dam Kali Apu penuh pasir pada Juni 2014 (Dokumentasi pribadi)
Sabo atau dam Kali Apu penuh pasir pada Juni 2014 (Dokumentasi pribadi)

Kekuatan alam luar biasa. Hanya dalam hitungan bulan, dari September 2013, berkunjung Kembali Juni 2014, tampilan sangat berubah. Aliran lahar dingin memenuhi area pengendapan. Masa pasir hampir setinggi jembatan dan memerlukan pengerukan segera.

Sabo atau dam Kali Apu pada Juni 2014 (Dokumentasi pribadi)
Sabo atau dam Kali Apu pada Juni 2014 (Dokumentasi pribadi)

Pilar pembatas sepanjang tepian jembatan lantak penanda kuatnya aliran lahar yang menyapu jalan luapan banjir. Meloloskan material aneka ukuran dari hadangan dam atau sabo Kali Apu. Akan dihadang oleh sabo berikutnya di sepanjang aliran sungai kecil ini.

Sabo atau dam Kali Apu sebagai sarana transportasi

Sabo atau Dam Kali Apu termasuk jenis dam yang bersifat bangunan multiguna. Tidak hanya berfungsi sebagai penanggulangan lahar dingin. Dam tersebut dikombinasikan dengan fungsi jembatan dan intake saluran irigasi.

Sabo dam Kali Apu dan intake irigasi (Dokumentasi pribadi)
Sabo dam Kali Apu dan intake irigasi (Dokumentasi pribadi)

Konstruksinya tidak hanya dirancang tahan gempuran aliran lahar namun sekaligus menyangga beban arus lalu lintas diatasnya. Masyarakat setempat menyebutnya jembatan Kali Apu sebagai penghubung Desa Tlogolele (desa teratas paling dekat puncak Merapi) dengan kota kecamatan.

Erupsi Merapi 2010 luar biasa hebatnya. Akhir 2011 sabo atau tanggul asli lantak terserat aliran lahar dingin. Menjadikan Desa Tlogolele terisolir. Kisahnya banyak menghiasi media masa.

Sabo atau dam Kali Apu sebagai jembatan transportasi (September 2013/Dokumentasi pribadi)
Sabo atau dam Kali Apu sebagai jembatan transportasi (September 2013/Dokumentasi pribadi)

Tuntasnya sabo atau dam Kali Apu memulihkan transportasi antar desa. Menjadi jalur alternatif Boyolali Magelang dengan pemandangan alam yang eloknya luar biasa. Betapa agungnya puncak Merapi terlihat dari jalur ini.

Gagahnya puncak Merapi dari Desa Tlogolele (Dokumentasi pribadi)
Gagahnya puncak Merapi dari Desa Tlogolele (Dokumentasi pribadi)

Grojogan Kapuhan, sabo sebagai pengendali aliran lahar dingin dan ekowisata

Sabo atau dam berikutnya adalah di Dusun Kapuhan, Desa Kapuhan, Sawangan Magelang. Lebih ke arah hilir dari sabo atau dam Kali Apu. Kali Apu adalah anak sungai Pabelan. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai grojogan (air terjun) Kapuhan.

Ekowisata grojogan Kapuhan - Sabo Merapi di Kali Pabelan (Dokumentasi pribadi)
Ekowisata grojogan Kapuhan - Sabo Merapi di Kali Pabelan (Dokumentasi pribadi)

Kini menjadi bagian ekowisata popular. Pengunjung menikmati curahan air dari sabo yang dibuat berjenjang mirip grojogan bertingkat. Tersedia taman mini di bantaran sungai juga wisata jeep ke arah sabo di atasnya. Ini blusukan di awal 2022

Sabo berjenjang di Kali Pabelan (Dokumentasi pribadi)
Sabo berjenjang di Kali Pabelan (Dokumentasi pribadi)

Terlihat sabo berjenjang. Pada bagian hulu sabo multi guna berfungsi untuk menghadang dan mengendalikan aliran lahar dingin. Bagian pelimpasan banjir untuk jembatan penghubung antar tebing sungai.

Sabo yang lebih ke arah hilir utamanya difungsikan untuk menghadang aliran lahar dingin. Sungguh pengendalian berjenjang dari hulu Merapi. Upaya manusia bersahabat dengan alam. Melindungi daerah hilir pemukiman Sawangan hingga Magelang dari banjir bandang lahar dingin.

Aktivitas penambangan pasir yang terkumpul oleh penghadangan sabo. Juga kerikil batu kricak berukuran sekepalan tangan. Lahar dingin bagian dari sumber pendapatan masyarakat setempat. Betapa pasir Merapi memiliki harga yang tinggi.

Berikutnya Kali Pabelan akan bersatu dengan Kali Progo. Berlanjut hingga bermuara di Samudera onesiesia. Sabo Kali Apu dan Kapuhan. menjadi langkah penyelamatan in situ di daerah hilir aliran lahar dingin Merapi

Sabo sungguh perwujudan simbol persahabatan manusia dengan gunung berapi. Salah satu prinsip dasar penanggulangan bencana dengan 'memberi ruang'. Ruang bagi aliran lahar dingin agar bencana dapat diminimalkan. Salam lestari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun