Perhelatan akbar Piala Dunia 2022 sampai pada tahap delapan besar. Kedahsyatan pun keanggunan tendangan bola Lionel Messi dan ramalan Campbell Stokes saling berpadu, bisik Limbuk. Begini narasinya.
Hampir separuh artikel di Kompasiana mulai dasarian ke 3 November 2022 riuh diisi oleh gala Piala Dunia 2022. Aneka prediksi, narasi performa, harapan pun kekecewaan atas tim idola saling bersahutan.
Pembaca yang bahkan tidak paham akan perbolaan (laiknya Simbok) pun mencoba menikmati dari sajian para penggila bola. Luar biasa, bola bundar ini memiliki lebih seribu sisi untuk diperbincangkan. Tidak pernah sama antara sudut pandang penulis bola. Selalu menggulirkan keistimewaan.
Lah, simbok kebun ikutan menyoal bola? Kacaulah alurnya. Minimal sedikit jadi tahu salah satu raja bola Lionel Messi. Kepiawaiannya mengolah bola menyihir penjuru dunia.
Bola bundar bergerak sangat dinamis diperebutkan dua kesebelasan. Setiap gol menjadi paduan seruan kegembiraan sekaligus kekecewaan. Martabat dan harkat bangsa dilekatkan pada perolehan bola menjebol hingga bersarang ke gawang lawan.
Simbok, kapan aku dimainkan di lapangan eh artikel ini? Limbuk berbisik berisik. Baiklah ini bagianmu. Limbuk menyimak lekat di dekat sangkar cuaca di tengah kebun. Mengingatkan pada perempuan Gipsi dengan dandanan khas bersama kinclongnya bola kristal alat ramal pamungkasnya.
Matanya menatap nanar ke alas penyangga tanpa bola kristal Campbell Stokes recorder. Hiks bola kristal yang raib tanpa jejak. Campbell Stokes recorder berwujud bola kaca sebagai pengukur radiasi sinar matahari. Pengukuran lama penyinaran berbasis kemampuan radiasi membakar kertas pias.
Bola kaca yang dipasang permanen statis tanpa goyah. Penempatan di tengah areal berumput rapi dengan pengaturan koordinat setempat. Menerawang tangkapan sinar matahari menggulirkan informasi data.
Bersua kembali saat berkunjung ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi Klas I Semarang. Tepatnya Jl Siliwangi 291, dekat dengan bandara A. Yani. bola kristal Campbell Stokes recorder terlihat bersanding dengan generasi penerusnya.
Bertransformasi dari pengukur radiasi sinar matahari secara manual, semi manual hingga otomatik. Recorder seolah berkomunikasi dengan alam angkasa berkomunikasi dengan bumi. Memasok data komponen cuaca penopang kehidupan.
Era kini pengambilan data tersebut dipadukan antara peralatan canggih dengan data dari satelit. Pemantauan, analisis, integrasi dengan komputasi maupun data citra satelit. Bagian dari pemasok data nasional juga mengirim data ke badan Internasional World Meteorological Organization (WMO).
Lalu apa hubungannya ramalan bola kaca Campbell Stokes, komponen prakiraan cuaca dengan gala Piala Dunia 2022 Qatar?
Memadukan data geografis wilayah, data cuaca pun iklim, Qatar merancang sejumlah stadion canggih. Kenyamanan dan keamanan pemain dan penonton mengingat cuaca dan iklim yang khas ekstrim panas.
Juga arsitektura identitas bangsa dipadukan dalam merancang fasilitas gelar monumental ini. Semua rancangan dan finalisasinya melibatkan data cuaca yang canggih. Sistem pendingin bertenaga surya. Sensor pengendali aliran udara dan suhu. Paduan antara perangkat keras dan IoT.
Inovasi bersahabat dengan alam untuk kehidupan. Termasuk industri olah raga dan unsur pendukungnya. Cuaca untuk kehidupan.
Nah kan terasa kaitan antara guliran bola Messi dengan peran data cuaca. Naluri si Limbuk bersambut. Mari berakrabria dengan data cuaca. Salam bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H