Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sayang Lansia dan "Booster" Kedua Vaksin Covid-19

2 Desember 2022   18:35 Diperbarui: 3 Desember 2022   09:13 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin (Pixabay)

Pagi tadi, 2 Desember 2022, selaku lansia mendapat fasilitas layanan booster kedua vaksin Covid-19. Kepedulian negara terhadap asset lansia merespon tren peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 baik di tingkat nasional maupun global.

Ini catatan dari lapang, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dan persiapan selaku lansia. Menjadi bagian langkah lansia bersyukur.

Sayang lansia dan booster kedua vaksin Covid-19

Lansia mendapat kesempatan usai lapisan tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan. Sebagai kelompok usia yang rentan kami lansia mendapat layanan berikutnya. Senada dengan tahap vaksinasi pertama pun kedua.

Pijakan pelayanannya adalah Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Penetapan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu. Efektif diberlakukan per tanggal 22 November 2022. Respon di lapangan sungguh cepat.

Menengok data di aplikasi Peduli Lindungi, Simbok (eh mestinya Simbah lansia ya) memperoleh layanan vaksinasi pertama di bulan Maret 2021, lanjut dosis kedua April 2021. Keduanya dengan vaksin Sinovac Covid-19. KIPI tidak terlalu berat hanya sedikit demam saja tidak terlalu lama.

Layanan booster pertama vaksin Covid-19 diterima pada bulan Januari 2022. Jenis vaksin Pfizer Covid-19. KIPI berawal dari sedikit pegal pada bekas suntikan di lengan. Mengabaikan pereda rasa sakit yang dibekalkan.

Sore jelang malam, bola mata kanan terasa lumayan sakit. Lah, serasa peningkatan tekanan bola mata, karena saya ada gejala glaukoma. Untuk tidur dan mata dikompres air hangat agak mengurangi rasa sakit. Bangun pagi, blas tanpa rasa sakit. Ladalah baru menyadari itu wujud KIPI bagi saya.

Nah, pagi ini bersiap mengikuti vaksinasi dengan stamina lebih baik. Berangkat usai sarapan pagi dan hadir lebih awal di Puskesmas tetangga Kota kami. Sudah ada 5 peserta yang mengisi data, kami ber 3 dan beberapa pendaftar berikutnya. Tarik kloter pertama akan segera dilayani.

Berdasar panduan kombinasi untuk booster pertama Pfizer, booster kedua Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) 0.3 ml. Menyimak percakapan petugas medis yang seturut dengan standar operasional (sehatnegeriku.kemkes.go.id).

Kerjasama antara pendaftar program vaksinasi dan layanan medis makin apik. Pendaftar makin tertib dan menjalankan prokes. Tunggu sebentar cetak kartu vaksinasi kelar, notifikasi sertifikat sudah muncul dan dapat langsung terpantau di aplikasi peduli lindungi.

Kali ini untuk antisipasi KIPI selain sedikit pegal di lengan yang disuntik dengan mengelola aktivitas. Menelan 1 butir pereda rasa sakit kepala, nyeri, demam yang dianjurkan petugas. Sore ini dapat menuliskan untuk sahabat Kompasiana.

Seperti program sebelumnya, booster kedua vaksin Covid-19 ini juga diberikan secara gratis dengan anggaran negara. Sungguh kami merasakan kasih sayang dan tindak nyata perhatian pemeliharaan kesehatan. Bagian kami adalah meresponnya dengan syukur.

Lansia Indonesia

Seraya santai beristirahat pikiran melayang pada data lansia. Bukan tentang teknis vaksinasi yang pastinya di luar teba pemahaman dan kapasitas Simbok. Tetiba melongok data lansia Indonesia 2022.

Peningkatan laju penambahan jumlah lansia dari waktu ke waktu. Dikarenakan peningkatan usia harapan hidup. Perbaikan aneka keadaan social, ekonomi, pun layanan kesehatan. Suatu berkat yang didalamnya terkandung tanggung jawab.

Struktur lansia Indonesia (tangkap layar populationpyramid.net/Indonesia/2022)
Struktur lansia Indonesia (tangkap layar populationpyramid.net/Indonesia/2022)

Mari simak sajian grafis dari struktur penduduk Indonesia berdasarkan usia. Simbok menjadi partikel dari hampir 280 juta jiwa. Gugur sudah gambaran piramida penduduk. Struktur dasar piramida luasan dasar sekian kali dari bagian tengah dan menyangga bagian puncak.

Terlihat lebih pada pola semacam stupa candi candi. Tiang langsing, besaran dari dasar hingga tengah hampir sama dan meruncing di atas. Indikasi bagian tengah bertanggung jawab atas usia anak-remaja. Kemandirian strata usia pamuncak diisyaratkan agar tidak terlalu membebani bagian tengah.

Menarik juga struktur puncak candi terlihat berat di kanan alias lansia perempuan lebih dari pria. Nenek, yangti, oma, emak, ompungboru melebihi kakek, yangkung, opa, engkong, ompungdoli. Kuantifikasi dari data lapangan.

Kembali ke program booster kedua vaksin Covid-19. Mari setiap kita pribadi lansia ambil bagian secara aktif positif. Kondisi riil di lapangan ancaman Covid-19 tetap nyata. Setiap tren penurunan dibarengi ada perubahan varian. Bersama kita menjaga kesehatan antar generasi.

Terima kasih untuk kasih sayang negara dan bangsa kepada kami lansia melalui booster kedua vaksin Covid-19. Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun