Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengicip Sajian "Microgreen"

1 Desember 2022   22:12 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:00 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Microgreen Bunga Matahari (Foto: Suprihati)

Gaya hidup sehat termasuk konsumsi bernutrisi baik kian merambah luas. Salah satunya tren konsumsi microgreen. Mari simak sajian dan budidaya microgreen skala rumah tangga.

Mengicip sajian microgreen

Sajian mengepul panas menguarkan aroma harum menggoda. Apa nih, Bun? Simple microgreen soup, begitu jelas Bunda Rina. 

Melongok isinya ada sejumput fish cake, microgreen kangkung dan bunga matahari segar yang disiram kuah panas. Sekilas tampilan mirip kuah tom yum yang panas pedas segar.

Peserta pelatihan urban farming sub tema microgreen mendecap mematrikan rasa sajian ini. Panas dari kuah sup dan terik yang tersungkup di dalam rumah kaca tempat pelatihan pun berpadu. Tidak mengurangi perhatian peserta menyimak materi.

Sajian salad mixed microgreen (Foto: Dokumentasi pribadi)
Sajian salad mixed microgreen (Foto: Dokumentasi pribadi)

Berikutnya disajikan sepiring mini microgreen mixed salad with beef galbi soes yang menggoda selera. Duh, namanya sulit amat dilafalkan. Begini nih tampilannya. Soes mini diisi salad campuran buah dan microgreen, dipadu bola daging bumbu galbi ala Korea dengan taburan keju chedar parut.

Bahan dasar salad adalah nanas, timun, wortel serut, daun selada dan campuran microgreen dari bunga matahari, kangkung dan sawi. Semua bahan segar bersih dicampur kemudian diberikan dressing sesuai selera. Mau rasa manis asam atau ada gurih dari taburan wijen.

Menilik komposisi gizi dan kalori rasanya cukup ada karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin pun mineral. Untuk lidah dan lambung kita, bisa di ATM (amati tiru modifikasi). Komposisi gizi dan selera lidah terpenuhi.

Bertanam microgreen

Microgreen yang digunakan dalam sajian di atas bisa kita tanam sendiri di rumah loh. Menggunakan biji apa saja yang tentunya aman dimakan. Disesuaikan dengan kebiasaan setempat.

Semisal yang kami cobakan adalah dari biji sangat halus yaitu bit merah, sawi, biji sedang adalah kangkung dan biji besar bunga matahari. Saat ditunjukkan microgreen bunga matahari, serempak peserta pelatihan menyeru hii bertopi kuaci.

Microgreen Bunga Matahari, Bit, Kangkung, Kacang hijau (Dokumentasi pribadi)
Microgreen Bunga Matahari, Bit, Kangkung, Kacang hijau (Dokumentasi pribadi)

Berbeda dengan menumbuhkan kecambah yang hanya membutuhkan kelembaban di ruang gelap. Penanaman microgreen memerlukan media tanam dapat berupa media air ataupun padat. Dapat digunakan arang sekam ataupun pasir yang sudah dicuci bersih.

Ini perbedaan microgreen dan kecambah (sprout). Microgreen, fase sesudah kecambah. Mengandung klorofil lebih banyak dan dikonsumsi tanpa akar. [menjawab pertanyaan dalam komen Pak Budi]

Antara microgreen dan kecambah (sumber: microveggy.com)
Antara microgreen dan kecambah (sumber: microveggy.com)

Penanaman dilakukan di ruang gelap hingga masa blackout selesai, lamanya tergantung jenis tanaman. Untuk biji kecil seperti sawi perlu 3-4 hari. Kemudian dipindahkan ke ruangan yang terkena cahaya tidak langsung. Penanaman dapat dilakukan pada rak tingkat beberapa tray.

Tanpa perlakuan apapun kecuali penyiraman. Bila tanaman hijau mungil ini menampakkan daun sejati di atas kotiledon (keping biji), saatnya dipanen. Digunting beberapa cm di atas permukaan media. 

Siap dikemas untuk bisnis ataupun dikonsumsi sendiri. Sementara baru tersedia di marketplace dengan harga menggiurkan. Peluang bisnis terbuka.

Total umur tanaman sejak dari penyiapan biji adalah 1-2 minggu tergantung jenis tanaman. Rasanya masih renyah dengan kandungan fitonutrien yang mudah diserap tubuh. Umumnya dikonsumsi mentah seperti salad, jus, smoothie atau hanya disiram kuah sup panas.

Praktik budidaya microgreen (Dokumentasi pribadi)
Praktik budidaya microgreen (Dokumentasi pribadi)

Senang menyimak para peserta yang antusias berlatih menanam. Dipandu Bunda Nugraheni, Bunda Tinjung didampingi beberapa sahabat kebun. Apalagi hasil penanaman dapat dibawa pulang untuk dipelihara dan dipanen. Ibu Masye dari Arga Mas Timur semangat menata biji pada media tanamnya.

Respon peserta

Peserta pendaftar kegiatan ini lumayan sejumlah 48 orang dan hadir 44 orang. Beberapa siswa sekolah dan guru pendamping, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga pun dari UKM kuliner. Bapak Bangun, guru Fisika SMAN 3 mendampingi putri didik belajar praktik.

Peserta pelatihan microgeen dan olahan sehat (Dokumentasi pribadi)
Peserta pelatihan microgeen dan olahan sehat (Dokumentasi pribadi)

Evaluasi untuk mengukur kepuasan peserta pelatihan difasilitasi Bunda Yuli. Meliputi materi pelatihan, nara sumber, sarana prasarana pelatihan pun aspek kebermanfaatan bagi peserta. Seraya menunggu olahan data kuantitatifnya, mari simak kesan peserta.

Ibu Erna (43) dari UKM kuliner Soka Mandiri binaan Dinas Koperasi Salatiga memberikan kesan usai mengikuti pelatihan. Menurut beliau, budidaya microgreen memantik kreasi kuliner sehat. Menjadi peluang bisnis dari apa yang sudah beliau lakukan. Selamat mencoba.

[Terima kasih Bunda Nugraheni Widyawati, Bunda Tinjung M Prihtanti, Bunda Marina Herawati, Bunda Yuliawati, Onty Wamilia, Onty Liska Simamora, Onty Ruth M. Jayanti. Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW yang sudah berbagi ilmu. Melengkapi artikel yang tayang di kompas.com]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun