Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Artikel Feature, Seni Mengemas Cerita

30 November 2022   10:31 Diperbarui: 30 November 2022   18:59 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel feature, seni mengemas cerita (olah grafis pribadi)

Berita hangat cepat menguap, namun cerita pendukungnya tinggal tetap. Penulis dan pembaca berkejaran dengan waktu untuk menyajikan dan menyimak berita. Kisah humanis penyerta berita selalu menarik untuk disantap dan perlahan disesap.

Artikel Feature

Sahabat kebun bertanya tentang artikel feature. Tulisan lain menyebutnya feature story memuat suatu kisah. Ada pula sebutan karangan khas, merujuk pada gaya penyajian sang penulis. Ya ini tentang seni mengemas cerita.

Pada dasarnya artikel feature merupakan fusi gabungan antara berita dengan opini. Dikemas dengan gaya bercerita, diwarnai oleh sisi menyentuh kemanusiaan. Unsur humanis menjadi loko penariknya. Disajikan menurut ciri khas penulisnya.

Kaidah utamanya adalah berbasis fakta, kenyataan yang dapat dipertanggungjawabkan. Suatu fakta dapat diteropong dari 360 derajat sudut pandang. Pemilihan sudut pandang yang menyajikan insight khas.

Kreativitas penulisnya sangat berperan baik dalam focus sudut penulisan maupun gaya penyajian kemasan cerita. Satu pokok bahasan akan mengandung beribu wajah penulisan artikel feature. Menjadikan tulisan yang bersifat tidak terikat waktu (timeless) dapat dinikmati kapanpun.

Paduan fakta, kekhasan insight pun seni penyajian menjadikan artikel feature disenangi penulis pun pembaca. Penulis pun pembaca tidak harus berlari kencang dalam penyajian dan mencernanya. Artikel feature memperkaya pemahaman atas suatu berita yang dikemas secara lugas dan cepat.

Seni Mengemas Cerita

Berdasarkan karakter artikel feature yang disajikan di atas, terbuka luas tentang seni mengemas cerita. Setidaknya ada beberapa hal yang dapat dijadikan bekal.

Penguasaan fakta. Pijakan dasar dari tulisan ini adalah fakta, sehingga penguasaan fakta menjadi dasar kekuatan. Aneka sumber dasar penguasaan fakta utamanya dari riset bacaan, amatan pun mendengar langsung dari nara sumber tulisan.

Kejernihan opini. Artikel feature memungkinkan penulis memasukkan opininya bahkan dari sudut pandang pribadi. Memilih sudut penulisan yang didukung pengalaman ataupun penguasaan penulis sangatlah penting.

Kekhasan sudut pandang juga akan menjadi kekuatan daya pembeda suatu artikel. Melatih ketajaman dan perluasan jelajah sudut pandang biasanya membantu kejernihan opini yang dibangun. Memang tidak ada opini yang bebas nilai, setidaknya meminimalkan kekeruhannya.

Kreativitas bertutur. Penguasaan fakta, kejernihan opini perlu dibarengi dengan kreativitas bertutur. Paduan ketiganya menjadi kesatuan menghantarkan cerita kepada pembaca. Keluwesan penyajian artikel feature membuat penulis lebih mudah menyajikan kerangka cerita dengan gayanya sendiri.

Tidak jarang serasa menjadi pembeda gaya sajian antar penulis. Kreativitas dan subyektivitas penulis sangat kental dalam sajian artikel feature. Sering tertebak dengan mudah ah ini karya si Polan atau si Limbuk. Menjadi signature bagi peraciknya.

Menjadi tantangan sekaligus penghiburan buat setiap pembelajar kepenulisan. Ragam tutur apapun cocok dikembangkan bagi penulisan artikel. Kompasiana setiap hari menyajikan beragam model artikel feature seturut dengan kekhasan penyajinya.

Artikel FA di Kompasiana

Cerita paling mudah dengan contoh. Ini artikel Simbok yang disemati Featured Article (FA) oleh admin Kompasiana. Kurang tahu persis kriteria yang digunakan. Belum banyak masih sejumlah jari di satu tangan alias 5.

Tulisan ke 102, bertajuk Indonesia dalam Kancah Situs Warisan Dunia UNESCO tayang 27 April 2019. Artikel dijadikan FA setahun kemudian yaitu 18 April 2020. Menyemarakkan Peringatan Hari Warisan Dunia (Internasional Day for Monuments and Sites atau World Heritage Day).

Artikel FA berikutnya, tulisan ke 161 dengan judul, 6 Industri yang Terinspirasi oleh Dongeng. Tayang 21 Maret 2020 di FA kan setahun kemudian 20 Maret 2021 dalam rangka Hari Dongeng Sedunia (World Storytelling Day).

Menyusul kemudian, tulisan ke 164 yaitu Seni Berkebun Pot Gantung Tanaman Hias Daun. Tayang 24 Maret 2020 di FA kan beberapa bulan kemudian 22 September 2020. Sulit menelisik momennya, bertepatan dengan hari peringatan car free day atau hari bebas kendaraan bermotor sedunia.

Tulisan ke 183 menyajikan Setiap kita adalah partikel dan hara dalam lingkungan hidup, terinspirasi oleh novel karya Dee Lestari. Tayang 5 Juni 2020 persembahan untuk lingkungan hidup. Menjadi FA tepat setahun kemudian 5 Juni 2021 dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia.

Menyusul berikutnya tulisan ke 250, Bank Indonesia antara de Javasche Bank dan Cagar Budaya yang tayang 7 juli 2021. Lanjut di FA kan setahun kemudian 4 Juli 2022 dalam rangka Hari Bank Indonesia 5 Juli.

Seolah meneguhkan simbok kebun penyuka heritage, cagar budaya pun sejumlah kenangan masa silam alias dongeng. Mencoba kontekstualisasi dengan kondisi kekinian. Penyaji gaya bertutur ala story telling dengan alur pace sangat lambat. Utamanya nyaman saat menuliskannya.

Selamat merawat hobi menulis, mengembangkan kreativitas seni mengemas cerita.

Catatan: dari beberapa komen dan amatan, kini tidak ada lagi tampilan FA. Sejatinya setiap artikel feature di K memang layak di FA kan. Selalu ada pembaharuan program di K untuk kenyamanan bersama. Salam hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun