"Semua perjalanan memiliki tujuan rahasia yang tidak diketahui oleh pelancong." - Martin Buber
Datang lebih awal di agen travel antar kota yang berlokasi di Gading Yogyakarta, mau ngapain ya? Saat terlihat becak melintas di Jl MT Haryono, refleks menyeru becaakkk.... Berhitung waktu, minta tolong Bapak pengayuh becak untuk putar-putar.
Tawaran beliau adalah Keraton atau Taman Sari yang menjadi jujugan pelancong. Hmm, Simbok malah minta tolong diantar ke Jokteng Wetan (pojok beteng Timur). Informasi beliau bahwa lokasi sedang dipugar yang tentunya tidak perform cantik maksimal tidak menyurutkan minat.
Mari berangkat... Serasa orang luar (maksudnya luar lingkungan beteng keraton) yang tilik jeron beteng alias melongok singgah sejenak di lingkungan dalam beteng. Secara fisik lingkungan keraton dikelilingi oleh tembok beteng.
Masyarakat luar menyebut komunitas yang tinggal di dalam beteng sebagai jeron beteng. Bukan hanya keluarga inti kerajaan yang tinggal di kompleks istana. Para sentana abdi dalem beberapa tinggal di dalam beteng.
Kini secara administrasi terangkum dalam Kecamatan atau Kemantren Kraton. Terdiri dari Kelurahan Kadipaten, Kelurahan Panembahan, dan Kelurahan Patehan. Lingkungan yang sarat dengan budaya keraton Ngayogyakarta.
Cagar Budaya Plengkung Gading alias Plengkung Nirboyo
Becak dikayuh pelan, kami kula nuwun permisi memasuki kawasan jeron beteng dari pintu Selatan. Gerbang unik berupa plengkung. Masyarakat menyebutnya Plengkung Gading. Penanda Cagar Budaya menerakan Plengkung Nirboyo.
Menjadi prasasti penting karena dari 5 plengkung terkenal di lingkungan keraton, tinggal 2 plengkung dengan kondisi utuh ornamennya. Plengkung Gading dan plengkung Wijilan. Episode naik becak tilik jeron beteng menyisir Kelurahan Panembahan dan mengunjungi 2 plengkung ini .