Aneka sebutan disematkan mengikuti mekarnya bunga di malam hari. Predikat princess of the night atau queen of the night. Di Jepang disebut pula Gekka Bijin atau "Beauty under the Moon".
Ajian Wijayakusuma di Kompasiana, Mekarlah Wijayakusuma hati.....
Ajian bunga wijayakusuma dikisahkan dimiliki oleh Prabu Kresna titisan Bethara Wisnu. Sentuhan kembang Wijayakusuma menghidupkan raga dan sukma yang terlihat purna. Mengubahnya menjadi hidup segar kembali.
Kontekstualisasi pemaknaan dalam relasi Sang Pencipta dan ciptaan manusia beserta alam semesta. Melalui kerendahan hati manusia memohon pimpinan dan anugerahNya diizinkanNya memulihkan jiwa dan raga. Mekarlah Wijayakusuma hati.
Ajian Wijayakusuma yang disematkan kepada pribadi Kresna, bisa jadi bukan satu-satunya. Mari kita rasakan bersama. Setiap manusia sebagai titah yang diciptakan seturut rancanganNya juga mengemban daya wijayakusuma dalam hati nuraninya.
Wijayakusuma yang mampu menghidupkan yang 'mati'. Mati bukan hanya pisahnya raga dan nyawa. Semisal semangat yang hampir pudar, daya juang yang merosot menuju titik nol, pengharapan yang hampir sirna.
Bila Prabu Kresna senantiasa mersudi ati menjaga dan menata hati agar kesaktian wijayakusuma beliau tidak memudar. Begitupun setiap kita tentunya perlu mersudi ati agar wijayakusuma memekar dalam hati. Mekar dan berdaya guna baik bagi pribadi maupun lingkungan sekitar.
Ajian Wijayakusuma merupa melalui banyak hal. Perkataan, sapaan, tindakan, kebijakan, pendampingan yang memancar dari setiap pribadi. Mampu menghidupkan/membangkitkan kembali semangat, daya juang serta pengharapan bagi diri pribadi dan sesama.
Bagaimana dengan Kompasiana? Kompasiana dengan platform blog keroyokan. Menyatukan penganggit tulisan dan pembacanya. Setiap artikel yang disebarkan bukankah juga ajian Wijayakusuma?
Penulis artikel mendapat kekuatan dari karyanya. Menulis sebagai terapi penyemangat jiwa. Pembaca yang tersentuh dan bangkit karena artikel sajian Kompasiana. Ladang literasi yang menghidupi.
Nah kan karya dan interaksi di Kompasiana memiliki daya pembangkit kehidupan. Menghidupkan sisi 'mati'. Ajian Wijayakusuma mewarnai Kompasiana melalui mekarnya wijayakusuma hati setiap insan yang terlibat didalamnya.