Bagaikan menyusun mainan puzzle, para peneliti menyatukan kepingan antar temuan sejarah manusia. Trinil menjadi bagian penting sejarah peradaban. Eugene Dubois pada tahun 1891 menemukan missing link yang menyatukan sejarah manusia purba. Penggalian di dasar Bengawan Solo purba.
Kerja keras yang tetap dilanjutkan. Penelitian fosil bukan hanya oleh peneliti zaman penjajahan. Pasca kemerdekaanpun para peneliti tetap melanjutkan karya. Mata rantai yang semakin utuh. Fosil manusia, hewan, peralatan purba. Perubahan lingkungan sejak dua juta tahun lalu saling sambung hingga kini.
Semakin nyata bahwa kandungan arkeologis kawasan situs Sangiran adalah cagar budaya luhur yang bernilai penting untuk dijaga dan dilestarikan. Pewarisan nilai budaya antar generasi hingga generasi mendatang.
Saat kunjungan berjumpa dengan sejumlah ibu-ibu, juga beberapa siswa. Merupakan kesempatan sangat berharga dapat berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran. Apresiasi untuk rombongan mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNILA yang melintas jarak panjang edu wisata di museum ini.
Wasana kata
Situs Manusia Purba Sangiran, berkat dokumentasi kehidupan manusia purba yang sangat berharga. Museum Manusia Purba Sangiran menjadi pintu untuk menjenguknya. Mari kembangkan cinta museum wahana pembelajaran sejarah budaya kehidupan.
Menjadi manusia berarti harus terus belajar, kreatif, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. [kutipan dari panel di Museum Manusia Purba Sangiran]
Terima kasih Museum Manusia Purba Sangiran, bagian Museum di Indonesia yang sungguh berharga. Selamat Hari Museum Nasional 12 Oktober 2021.