Begitupun kemasan tradisi Rabu Wekasan antar wilayah diwarnai oleh nuansa kelokalan. Menghasilkan aneka ragam kemasan antar tempat. Tidak jarang dikaitkan dengan pesona wisata daerah.
Perayaan Pesta Adat Rebo Kasan di Desa Air Nyatoh Kecamatan Muntok, Bangka Barat, 2017, contohnya. Pemerintah daerah bersama masyarakat mempertahankan dan melestarikan adat istiadat Rebo Kasan. Bertekad mengembangkan dalam kemasan wisata budaya Bangka Belitung.
Dinas Pariwisata (Dispar) DIY tidak hendak ketinggalan. Rebo Pungkasan begitu sebutan ritual yang digelar warga Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Bantul. Tradisi melampaui ritual tahunan. Dikemas menjadi aset wisata yang sangat potensial untuk menarik minat pelancong. Pelabelan wisata budaya.
Esensi ritual dibarengi dengan penataan kemasan. Ada arak-arakan kirab, puncak acara keagamaan. Menarik adanya simbolisasi pemotongan lemper raksasa.
Lain lagi cara masyarakat Kudus menyambut acara Rebo Wekasan. Kental dengan nuansa Islami, memaknai Rebo Wekasan sebagai upaya memohon pertolongan Tuhan agar terhindar dari bala, acara tolak bala.
Rangkaian kirab dilanjutkan dengan rebutan gunungan. Gunungan sebagai simbol ngalab berkah dalam budaya Jawa. Disiapkan air salamun untuk masyarakat. Acara berlangsung di di area Masjid Wali Al Ma’mur.
Cukup banyak telaah akademis atas ritual Rebo Wekasan yang dipublikasikan sebagai artikel ilmiah jurnal. Pendekatan teologis dan sosial budaya diterapkan untuk membesutnya.
Masyarakat Banyuwangi melaksanakan ritual Rebo Wekasan dengan cara unik. Diadakan tradisi petik laut, pengakuan masyarakat bahari. Acara dilakukan di gisik pantai, utamanya berdoa agar terhindar dari mara bahaya.