Sementara para muda sibuk berfotoria, mari amati padang rumput nan luas ini. Aneka jenis rumbut pun bebungaan tumbuh subur. Pastinya ini jenis tumbuhan tahan uji terutama dengan lonjakan suhu tinggi pun sinar matahari garang di siang hari dan anjlok dengan suhu sangat rendah di malam hari.
Mengingat karakteristik kawasan kaldera Tengger yang khas, semisal tingginya kandungan uap belerang. Entah faktor inikah pembatas pertumbuhan vegetasi. Karena alasan curah hujan nampaknya kurang kuat sebagai pembentuk tipe biotik sabana ini.
Tahan terhadap hembusan angin bebas tanpa barrier kecuali tebing-tebing gunung. Tebaran ungu cantik dari tumbuhan Verbena. Sembulan bunga kuning merona dari kelompok tumbuhan adas. Hanya itu yang simbok kenali karena keterbatasan pengertian.
Ara-ara ider-ider begitu sebutan penduduk sekitar, menurut Pak Eddy. Belum menemukan jawaban latar penamaan. Lain kali bertanya kepada Mbah Ukik pyayi Ngadas penguasa kawasan kaldera Tengger ah.
Sabana di Telaga Warna -- Telaga Pengilon Dieng
Padang rumput sabana menghampar luas juga dijumpai di dataran tinggi Dieng. Salah satu yang terkenal adalah padang rumput sabana Sumurup yang berada di lembah puncak bukit Pangonan.
Faktor lingkungan unik kawasan Dieng pemantiknya. Pada puncak kemarau, suhu malam hari di Dieng sangat dingin hingga airpun membeku. Terjadilah fenomena embun upas.
Sila mampir: Belajar Kearifan Lokal dari Petani saat Hadapi Fenomena Embun Beku
Air dalam sel tanaman membeku seraya memuai merusak dinding sel. Akibatnya tanaman rentan terbakar sinar matahari. Lalu mengering jadilah hamparan padang rumput kering, mirip sabana.