Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ekowisata Melongok Hulu Kali Opak, Pengalir Lahar Merapi

27 Juli 2021   19:54 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:17 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kali Kuning komponen Pengalir Lahar Merapi (Dokumen Pribadi)

Ekowisata off road lava tour Merapi. Melongok hulu Kali Opak, pengalir lahar Merapi. Bersenang-senang sambil belajar. Mengapa tidak?

Hari Sungai Nasional diperingati setiap tanggal 27 Juli. Mengingatkan kembali peran sungai sebagai kesatuan ekosistem. Peringatan diancaskan sebagai penggugah dan pemelihara kesadaran kelestarian sungai.

Berbicara tentang sungai pada umumnya terbayang sebagai badan air yang mengalirkan air dari hulu ke hilir. Sungai merupakan kesatuan anak-anak sungai dengan aneka ukuran maupun karakter. Pada bagian hulu terlihat mengalir tenang dan berukuran kecil.

Kali Opak adalah salah satu sungai di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta yang sangat terkenal. Bermuara di laut Selatan, Samudera Hindia. Sungai dengan panorama indah dan aneka kisah penyerta yang menawan.

Menyusur Kali Opak dari bagian hilir ke arah hulu sangatlah menarik. Ada beberapa kali yang bergabung, diantaranya Kali Code, Kali Kuning, hulu kali Opak maupun Kali Gendol.

Nah kali ini kita akan melongok hulu Kali Opak. Khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Cangkringan sisi Selatan agak Tenggara dari kawasan G. Merapi. Hulu Kali Opak di wilayah ini merangkum trio kali yaitu Kali Gendol, Kali Opak, dan Kali Kuning.

Agar eksotik mari kita singkat menjadi trio GOK. Sudut kajian juga lebih pada sisi mitigasi bencana sebagai pengalir lahar. Sekaligus aspek off road lava tour, ekowisata sebagai edukasi pemeliharaan lingkungan alam.

Hulu Kali Opak (Gendol, Opak, Kuning) (sumber: mountmerapi.wordpress.com)
Hulu Kali Opak (Gendol, Opak, Kuning) (sumber: mountmerapi.wordpress.com)

Gunung berapi Merapi memiliki karakter yang unik. Selaku gunung api aktif secara berkala menyemburkan memuntahkan lava dari dapur magma. Sebagian lava akan berpadu dengan air dan menjadi lahar. Tumpukan lahar yang siap menggelinding meluncur ke daerah bagian bawah.

Kali Gendol 

Gunung Merapi dari sisi Kaliadem (Dokumen pribadi)
Gunung Merapi dari sisi Kaliadem (Dokumen pribadi)

Menikmati kegagahan Aki Merapi dari dusun Kaliadem, Desa Kepuhharjo, Kecamatan Cangkringan terlihat jelas wajah bagian puncak. Saat dapur magma bergolak dan isi perut hendak dimuntahkan, ke mana arah aliran lahar.

Mengikuti kaidah gravitasi, material  menggelontor ke bawah mengikuti jalur cekungan. Kali Gendol pilihan utamanya. Berada pada jalur paling Timur dari trio GOK sebagai hulu Kali Opak.  kali ini begitu sering disebut dalam pemberitaan saat erupsi Merapi.

Melongok Kali Gendol saat mengikuti keseruan off road lava tour salah satu wisata minat khusus.  Driver jeep wisata Willys yang memandu adalah warga lokal yang sangat mengenal medan. Kita dapat mengemukakan minat kita dan beliau akan suka sekali memberikan penjelasan lapang.

Hulu Kali Gendol (Dokemen pribadi)
Hulu Kali Gendol (Dokemen pribadi)

"bagian ini adalah aliran lahar asli, belum ada kegiatan pengerukan/penambangan pasir, permukaan pasir masih sejajar dengan muka jalan" begitu penjelasan beliau. Inilah tampilan hulu Kali Gendol di dekat Kaliadem. Kunjungan Maret 2017 alias 4 tahun silam.

Muntahan lahar yang mengalir ke Kali Gendol merupa batu aneka ukuran berpadu dengan pasir. Terbayang apabila pasir ini tidak dikeruk, bagaimana dengan jalan aliran lahar saat musim penghujan berikutnya.

Berikut adalah wajah kali Gendol di dusun Jambu, Desa Kepuhharjo, Kecamatan Cangkringan tepatnya di dekat titik wisata Batu wajah alias batu alihan atau batu alien. Jurang Kali Gendol yang curam, aktivitas truk di dasar kali yang sedang memuat pasir.

Jurang Kali Gendol dengan truk pasir di dasarnya (Dokumen pribadi)
Jurang Kali Gendol dengan truk pasir di dasarnya (Dokumen pribadi)

Jeep willys melintas lautan pasir, kerikil hingga bebatuan besar... Bukan, ini bukan pemandangan di Bromo. Ini adalah perlintasan kali Gendol saat kami berkunjung ke Dusun Srunen, Desa Glagahharjo, Kecamatan Cangkringan tempat makam Mbah Maridjan.

Menyeberang Kali Gendol (Dokumen pribadi)
Menyeberang Kali Gendol (Dokumen pribadi)

Penambangan pasir merupakan perpaduan pemeliharaan badan kali sekaligus sumber rezeki. Tentunya sangat diperlukan agar terjadi perimbangan antara aspek ekonomi dan ekologi.

Kali Gendol mengemban darma menampung dan mengalirkan muntahan lahar. Lahar dengan kedahsyatan bahaya sekaligus berkah tak terkira. Pasir Merapi yang kaya dengan kandungan kuarsa silikat yang memiliki daya rekat yang kuat menjadi primadona bahan bangunan.

Sebutan kali Gendol berakhir saat alirannya bersatu dengan Kali Opak yang mengantar pertemuan material G. Merapi kepada pasangannya Laut Kidul, Samudera Indonesia

Kali Opak

Mengintip Merapi dari Kali Opak hulu (Dokumen pribadi)
Mengintip Merapi dari Kali Opak hulu (Dokumen pribadi)

Melintasi hulu kali Opak cukup terpana dengan ukuran  yang belum terlalu lebar. Menengok ke atas terlihat Merapi menjulang. Ini tangkapan mata saat kami melewati hampir tidak terlihat aliran air di bulan Maret 2017.

Posisi Kali Opak berada di tengah, diapit Kali Gendol di sebelah Timur dan Kali Kuning di sebelah Barat. Ternyata yang tengah yang nantinya menjadi nama kali induk. Seolah hulu Kali Opak memikul Kali Gendol dan Kali Kuning.

Kali Opak dan G. Merapi. Selama ini saya lebih mengenal kali Opak yang mengalir di sebelah Barat Candi Prambanan menuju Kabupaten Bantul. Kali Opak sebagai pembatas Jawa Tengah dan DIY. Kali Opak yang memisahkan Candi Prambanan dengan Pelataran Pertunjukan Sendratari Ramayana.

[Bagi penggemar buku sastra budaya, Kali Opak sangat berkesan.  Kali Opak yang merekat ingatan Gendhuk Duku, Lusi Lindri  dan Rara Mendut, trilogi karya budayawan YB Mangunwijaya]

Kali Opak hulu (Dokumen pribadi)
Kali Opak hulu (Dokumen pribadi)

Kali Kuning

Seseruan di Kali Kuning (Dokumen pribadi)
Seseruan di Kali Kuning (Dokumen pribadi)

Melintas di perbatasan Barat Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. Aliran sungai jernih di bebatuan bepasir. Sebutan Kali Kuning berakhir saat alirannya bersatu dengan Kali Opak.

Peran secara ekologis juga sama menampung dan mengalirkan muntahan lahar dari puncak Merapi. Alam menata dengan sangat rapi. Anak-anak sungai rapat mengalir dari puncak Merapi. Sigap menadah dan menyalurkan lahar dingin terutama saat musim penghujan.

Posisi Kali Kuning berada paling Barat di Kecamatan Cangkringan. Kali ini merupakan primadona bagi penikmat off road lava tour Merapi, karena penumpang jeep akan menikmati saat seseruan guyuran.

Prosesi mandi di Kali Kuning (Dokumen pribadi)
Prosesi mandi di Kali Kuning (Dokumen pribadi)

Saat blusukan kali ini, jeep kami memuat para sepuh. Berkomplot dengan pemandu kami mengambil off road yang nyaman tanpa bebasahan. Weerr.... jeep kami melaju menyemprot penumpang jeep sahabat kebun. Lanjut nangkring di posisi strategis untuk mengabadikan para sahabat dimandikan di Kali Kuning.

Inilah pengalaman Melongok Hulu Kali Opak, Pengalir Lahar Merapi. Trio GOK (Gendol, Opak dan Kuning) di pinggang G. Merapi. Menyesap pembelajaran dasar mitigasi bencana lahar dengan ekowisata off road lava tour Merapi. Bersenang-senang di kali atau sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun